"Menurut gue, orang ini gak salah dan harap dimaafkan dan dimaklumi,, Mungkin saja dia punya kawan atau sahabat/kerabat yg anggota tni, atau dia punya bengkel alias sekalian nyobain mobilnya, sesekali nikmati mobil aparatur negara toh uangnya dari pajak rakyat juga kog, nikmati hasil kemerdekaan, perjuangan dan pembangunan,," tulis Farhat, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Farhat menambahkan "Mungkin saja dia punya kawan atau sahabat/kerabat yg anggota tni, atau dia punya bengkel alias sekalian nyobain mobilnya, sesekali nikmati mobil aparatur negara toh uangnya dari pajak rakyat juga kog, nikmati hasil kemerdekaan, perjuangan dan pembangunan,, Kasihan dia! Jangan dibully, dia cuma merasa gak nyaman dan grogi hingga ngaku anggota, lagi pula dia udah klarifikasi dan luruskan jika dia bukan anggota tni,,
"Justru sebaliknya orang yg merekam dan menyebarkan video tsb lah yang harusnya dapat dilapor undang2 ITE pasal pencemaran nama baik, permusuhan dan penyebaran berita yg mempermalukan dan mengadu domba, Dimasa covid ini jangan apa apa disalahkan, mobil rakyat boleh digunakan buat aparat sebaliknya mobil aparat boleh dipakai oleh rakyat selama bermanfaat dan jelas, apalagi kalo dirawat kecuali kalo digunakan buat kejahatan ataupun maksiat, kalo cuma dipinjam buat beli nasi padang ya maklumi aja gak perlu dibesar besarkan Tuhan Saja Maha Pengampun. Aamiin," tulisnya.
Komentar Netizen Ketika Farhat Abbas Membela Ahon
Postingan Farhat Abbas yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada hari Sabtu, 3 Oktober 2020 ini membuat berbagai komentar dari netizen. Ada yang setuju dengan opini yang diungkapkan Farhat, ada yang kontra.
Komentar pedas yang tidak setuju postingan Farhat salahsatunya dari akun @i_ambil yang menuliskan komentar "Pantesan jadi pengacara gak laku, ternyata gini toh pola pikir nya,"
Selain itu, komentar bernada tidak setuju dengan opini Farhat juga dilontarkan oleh akun @siregarruth "Setau saya mobil dinas itu diperuntukan untuk urusan negara, bukan urusan perut masing-masing apalagi buat belu nasi bungkus, kalau semua orang merasa punya hak karena bayar pajak, terus itu mobil dinas mau dipake seenaknya untuk beli nasi bungkus mau jadi apa? sebagai orang yang paham hukum harusnya meluruskan bukan menebar opini, penggunaan kendaraan dinas itu ada aturannya dan melekat. Bayar pajak bukan berarti berhak atas semuanya (terkait kepentingan pribadi) tolong ya tolong, saya kok gerah bacanya, saya bukan ahli hukum aja setidaknya belajar untuk mengerti sesuai kaedah semestinya bukan menafsirkan seenaknya sendiri," tulisnya.