100kpj – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno akhirnya bergabung dalam tim pemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo sebagai Juru Kampanye atau Jurkam. Namun, keputusan Sandiaga tersebut menuai sejumlah respons dari pendukungnya. Bahkan, ada yang sampai menyebut dia jongos.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin yang menyebut Sandiaga Uno turun kasta ke level yang paling rendah, yakni dari Wakil Gubernur, Calon Wakil Presiden, dan kini hanya menjadi Juru Kampanye di tingkat daerah.
“Untuk Sandi cuma saya prihatin saja begitu, jatuh harga dirinya karena dari Wagub DKI, naik derajat menjadi Cawapres yang keren banget, lalu drastis turun jadi jongos sampai ikut-ikutan korbankan rakyat demi Pilkada Dinasti,” ujar Novel Bamukmin dikutip Sabtu 3 Oktober 2020.
“Mungkin lumayan kali untuk mengganti modal Cawapres-nya kemarin. Beda dengan Anies Baswedan, beliau mati-matian untuk menyelamatkan warganya karena beliau sadar nyawa warganya tidak bisa dirupiahkan,” sambungnya.
Baca juga: Diam-diam Ma’ruf Amin Koleksi Mobil Mewah, Dibeli Sebelum Jadi Wapres
Pernyataan Novel Bamukmin tentu membuat kita bertanya-tanya, benarkah Sandiaga Uno mengambil langkah tersebut demi keuntungan pribadi saja? Sebab, jika diperhatikan, pria berkacamata itu agaknya tidak pernah kekurangan uang. Bahkan, jumlah harta pribadinya disebut-sebut mencapai triliunan rupiah.
Dikutip dari Laporan Hasil Kekayaan KPK atau ELHKPN yang dia laporkan pada Agustus 2018 lalu, Sandiaga memiliki harta pribadi Rp5,09 triliun. Kebanyakan, hartanya itu berbentuk surat berharga yang mencapai Rp4,7 triliunan. Sedangkan untuk keperluan tanah dan bangunan jumlahnya mencapai Rp191 miliaran.
Baca juga: Intip Kekayaan Hary Tanoe, Mobilnya Saja Bernilai Puluhan Miliar
Menariknya, meski jumlah hartanya banyak, Sandiaga terlihat sederhana dalam urusan kendaraan. Pada laporan yang sama, dia hanya memiliki dua unit mobil Jepang, yakni Nissan Grand Livina 2013 senilai Rp100 juta, serta Nissan X-Trail 2015 dengan harga Rp225 juta. Seandainya dijumlahkan, keduanya bernilai Rp325 juta.