100KPJ

Ga Ada Akhlak, Supir Ambulans ini Perkosa Wanita Muda Positif Corona

Share :

100kpj – Seorang wanita muda berusia 19 tahun, divonis terpapar virus corona harus menelan pil pahit karena dirinya diduga diperkosa oleh supir ambulans yang menjemputnya untuk dirawat di rumah sakit.

Polisi kini telah menangkap Noufal yang berusia 25 tahun, beberapa jam setelah kejadian pemerkosaan tersebut terjadi. Setelah dicek, ternyata Noufal juga memiliki riwayat kriminal, dalam kasus percobaan pembunuhan yang terjadi pada tahun 2019.

Seperti dilansir dari The Indian Feed yang diberitakan Viva, kepala Polisi KG Simon mengatakan bahwa pengemudi tersebut menjemput korban dan seorang wanita lain, seorang pasien virus corona berusia 40 tahun, dari Adoor, India. 

Gadis 19 tahun itu harus dirawat di Pusat Perawatan Pertama Kali COVID-19 di Pandalam dan wanita lain itu dibawa ke pusat COVID-19 di Aranmula, sekitar 4 km jauhnya. Setibanya di Aranmula, ia menurunkan wanita berusia 40 tahun itu di sana, dan kemudian berangkat ke Pandalam bersama gadis tersebut. 

Dalam perjalanannya, pengemudi itu diduga mengambil jalan memutar dan menempuh jarak sekitar 18 km. Dalam perjalanan, dia menghentikan ambulans di tempat terpencil dan memperkosa pasien tersebut di dalam kendaraan sebelum membawanya ke pusat COVID-19.

Pengemudi itu mengancam wanita itu dengan konsekuensi yang mengerikan jika dia angkat bicara. Namun, wanita itu tetap memberi tahu dokter tentang insiden pilu tersebut saat dirawat di rumah sakit.

"Tampaknya itu kejahatan terencana. Sopir mengambil jalan memutar… Kami sudah mengumpulkan semua bukti. Kami akan mempercepat persidangan untuk memberikan hukuman yang ketat kepada terdakwa," kata KG Simon.

Belakangan, pemeriksaan medis memastikan adanya serangan seksual. Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Negara KK Shailaja menyebut insiden itu tidak manusiawi dan berkata seharusnya itu tidak terjadi.

Pejabat kesehatan mengatakan Naufal direkrut untuk sementara dan mereka sedang menyelidiki bagaimana dia mendapatkan pekerjaan itu terlepas dari catatan kriminalnya. Pejabat di kementerian kesehatan mengatakan departemen akan memerintahkan penyelidikan.

Namun, setelah insiden tersebut, otoritas kesehatan memberikan instruksi ketat bahwa setiap ambulans harus memiliki setidaknya dua karyawan dan perawatan khusus harus diberikan jika ada pasien wanita di dalamnya. Mereka juga meminta bantuan polisi untuk memverifikasi pendahulu semua pengemudi.

Baca juga: Anjay, Ambulans Ditantang Balapan Nyaris Kecelakaan

Share :
Berita Terkait