100kpj – Menitih karir di industri musik sejak 1997, nama Reza Artamevia dikenal hingga kini. Terlebih saat lagu Berharap Tak Berpisah yang dibawakannya pada 2002 silam itu belakangan ini digandrumi sebagain anak muda zaman sekarang.
Namun Reza Artamevia tidak mampu mengharumkan nama besarnya. Penyanyi kelahiran 1975 silam itu dua kali masuk penjara dengan kasus penyalahgunaan narkoba. Barang haram yang kerap digunakannya adalah jenis sabu-sabu.
Baca juga: Doyan Sabu dan Masuk Penjara, Isi Garasi Reza Artamevia Bikin Kaget
Yang terbaru, mantan istri Adjie Massaid itu diringkus kepolisian di salah satu rumah makan Jatinegara, Jakarta Timur. Saat penangkapan ditemukan narkoba jenis sabu, dan hingga kini dirinya masih di tahan di Polda Metro Jaya.
“Masih kita lakukan penahanan di Ditres Narkoba Polda Metro Jaya. Sampai saat ini, belum pengajuan (rehabilitas),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Senin 7 September 2020.
Sebelumnya Yusri menjelaskan, barang bukti yang diamankan sabu 0,78 gram, yang dibeli RA seharga Rp1,2 juta. Penyanyi keturunan Sunda-Jawa itu juga mengakui sudah 4 bulan terakhir mengkonsumsi barang haram tersebut.
“Hasil pemeriksaan RA mengakui menggunakan sabu sekitar empat bulan. RA sering dirumah semasa pandemi covid-19 ini. Biasanya setiap publik figure yang ditangkap, pasti menyampaikan ini mengisi kekosongan waktu,” tuturnya.
Pada 28 Agustus 2016 Reza Artamevia pernah terseret kasus yang sama, kala itu diamankan di salah satu hotel di Mataram, NTB. Padahal dua tahun sebelum pertama kali terciduk, salah satu media otomotif pernah melakukan peliputan.
Kala itu Reza mengaku bahwa kendaraan yang menemaninya sehari-hari pada 2014 silam adalah Honda Freed. Artinya jika diasumsikan, mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) itu menjadi saksi sebelum penyanyi itu kecanduan sabu.
MPV yang dibangung menggunakan platform, Honda Jazz dengan mesin 1.500cc itu bukan tergolong kendaraan mewah. Sebab Honda memposisikannya di kelas menengah, sebagai mobil keluarga dengan bentuk boksi model pintu geser.
Harga jualnya hanya menyentuh Rp250 jutaan dalam kondisi baru. Namun Freed termasuk salah satu mobil bekas yang harganya stabil. Menurut beberapa situs jual beli online, untuk buatan 2015 banderolnya masih Rp150 jutaan.
Juru Taksir platform jual beli mobil bekas, Riswan Susilo mengatakan, Freed salah satu mobil Honda yang harga bekasnya masih bagus. Padahal produsen Honda tidak menjualnya lagi, namun peminatnya masih ada saja sampai sekarang.
“Saat pandemi semua harga mobil bekas turun, termasuk Freed Rp5-10 jutaan atau beda 5 persen dari normalnya. Tapi masih stabil, buat nyari barangnya agak susah juga,” ujar Riswan yang juga Marketing LB Auto saat dihubungi 100KPJ.
PT Honda Prospect Motor sebagai agen pemegang mereknya, sudah tidak lagi menjual Freed sejak 2016 lalu karena peminat barunya semakin menurun. Masuk pasar Tanah Air sejak 2009, dan diproduksi lokal di Karawang, Jawa Barat.