100kpj – Beberapa hari lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat publik terheran-heran. Sebab, dia mengatakan, risiko penularan Covid-19 di angkutan umum cenderung kecil dibanding lokasi lain. Hal itu, kata Anies, merujuk pada sejumlah penelitian di Asia dan Amerika.
"Kami menemukan situasi di mana risiko penularan di kendaraan umum mungkin kecil. Kalau kita lihat penelitian di Asia dan di Amerika, risiko penularan di transportasi publik itu kecil," ujar Anies kepada awak media, dikutip Kamis 27 Agustus 2020.
Baca juga: Anies Baswedan: Risiko Penularan Covid-19 di Angkutan Umum Kecil
Kendati begitu, kata dia, penularan virus di angkutan umum bisa ditekan seandainya masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Misalnya seperti menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan yang paling terpenting, selalu mengenakan masker.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak berinteraksi dengan penumpang lain selama berada di angkutan umum. Itulah mengapa, mereka disarankan fokus terhadap dirinya sendiri, bisa dengan membaca buku atau bermain gadget. Sehingga, tidak ada penularan droplet melalui mulut yang bercakap-cakap satu sama lain.
"Jadi perjalanan dari rumah ke kantor naik kendaraan umum pakai masker. Merasa saling tidak kenal, tidak mengobrol. Maka potensi penularan jadi rendah," tegas Anies.
Terkait hal itu, politisi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, William Aditya Sarana merasa heran dengan kalimat yang disampaikan Anies. Itulah sebabnya, melalui akun Twitter pribadi, dia menantang Anies untuk bepergian ke kantor menggunakan kendaraan umum, bukan mobil dinas.
“Pak Anies bikin aturan ganjil genap untuk mobil dan sepeda motor, alasannya penularan virus corona di transportasi umum berisiko kecil. Kalau begitu, sebaiknya Pak Anies naik transportasi umum ke kantor setiap hari, jangan naik mobil dinas. Berani?” kata dia.