100KPJ

Kejaksaan Agung Terbakar, Isi Garasi Jaksa Agung Burhanuddin Disorot

Share :

100kpj – Gedung Utama Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ludes dilalap si jago merah pada Sabtu malam, 22 Agustus 2020. Api menyala sekitar pukul 19.10 WIB. 

Kebakaran tersebut juga menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat, dan beberapa pihak. Sebab ditemukan beberapa kejanggalan saat api melalap markas Kejaksaan Agung RI hingga dini hari Minggu, 23 Agustus 2020. 

Salah satu yang menjadi sorotan karena tidak adanya aktifitas di dalam kantor, mengingat aparatur sipil negara yang berkerja di Kejagung sedang libur. Diketahui, kebakaran diduga berasal dari lantai 6 atau menjadi tempat kepegawaian.

Sementara dugaan yang berujung pada hangusnya berkas perkara saat gedung dilalap si jago merah dijawab langsung oleh Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin. Menurutnya, gedung yang terbakar bukan tempat penyimpanan berkas.

“Di sini adalah (kantor SDM saja, tahanan di belakang aman, aman semua. Jadi berkas perkara, tahanan, aman,” ujarnya kepada wartawan saat di lokasi kejadian.

Hingga kini kepolisian masih menyelidiki penyebab utamanya, namun di luar dari kejadian itu sosok petinggi di Kejagung, yakni ST Burhanuddin menjadi sorotan. Bukan soal kantornya yang terbakar, namun harta kekayaan yang dimilikinya.

Ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Jaksa Agung RI periode 2019-2024, ST Burhanuddin telah melaporkan kekayaannya kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tercatat pada Desember 2019, harta yang dikantonginya mencapai Rp8,777 miliar.

Angka yang cukup fantastis, di dalam kekayannya tersebut ada beberapa aset. Untuk kas dan setara kas menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp3,630 miliar. Kemudian harta terbesar lainnya adalah tanah dan bangunan mencapai Rp3,575 miliar.

Padahal hanya dua bidang tanah dan bangunan, namun lokasinya cukup strategis, yakni di Bandung, dan Tangerang Selatan. Kemudian yang tak kalah menarik dari pundi-pundi ST Burhanuddin adalah harta berjalan, atau koleksi kendaraannya.

Total ada 6 mobil dan 1 sepeda yang bersarang di dalam garasi dengan nilai Rp1,203 miliar. Dari angka tersebut, kendaraan termahalnya adalah Hummer. Mobil lansiran 2010 yang biasa digunakan tentara Amerika Serikat itu nilainya Rp850 juta. 

Mobil kedua ada Mitsubishi Pajero Sport buatan 2009 seharga Rp164,02 juta, Nissan X-Trail lansiran 2004 nilainya Rp63,96 juta. Selain itu, Burhanuddin juga punya mobil langka, yaitu Toyota Celica tahun 2002 harganya hanya tertulis Rp82,012 juta.

Kemudian mobil termurahnya adalah Honda City buatan 2000 seharga Rp24,60 juta yang merupakan warisan, dan Toyota Hardtop nilanya Rp18,75 juta buatan 1979. Padahal mobiil jenis Jeep itu punya harga mahal jika dibeli oleh penghobi.

Untuk satu unit sepeda yang dimaksud buatan Federal 1991, yang harganya tertulis hanya Rp50 ribu, sedangkan saat ini sepeda buatan Jepang tersebut cukup terbilang mahal. Harga framenya saja dalam kondisi bekas ada yang melego Rp3-4 juta.

 

Share :
Berita Terkait