Menanggapi hal tersebut, Humas PT Esemka, Sabar Budhi, akhirnya berkomentar. Kosongnya area pabrik disebabkan manajemen perusahaan tengah menerapkan sistem piket bergilir. Hal itu mengacu pada protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Berita tentang pemangkasan karyawan dan pemotongan gaji yang dilakukan manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi tidak benar. Ketidakhadiran karyawan di area pabrik dikarenakan kami menerapkan protokol kesehatan, bukan sedang melakukan pengurangan tenaga kerja,” tambah Sabar,
Mobil Esemka di Ekspor
Di media sosial beradar kabar bahwa sekitar 14 unit Esemka Bima, diangkut menggunakan kapal laut. Moment pengiriman tersebut dibagikan Radmiadi melalui akun media sosial pribadinya. Radmiadi juga mengaku sempat berbincang kepada salah satu pengemudi yang membawa mobil menuju Lampung.
Belasan unit mobil tersebut melakukan penyeberangan dengan cara umum, menggunakan kapal HM Baruna di dermaga 1 Pelabuhan Merak dengan tujuan pelabuhan Bakauheni. Ternyata mobil Esemka tersebut mau dikirim ke Lampung, guna memenuhi pesanan dari salah satu pengusaha di kota tersebut.
Berdasarkan keterangan pengemudi, Jumlah pemesanannya pun cukup banyak, yakni sebesar 200 unit dengan proses pengiriman melalui darat secara bertahap. Sudah sebanyak 58 unit yang dikirim, artinya masih ada 142 unit lagi yang akan dikirim.