Namanya mulai wara-wiri menghiasi media massa nasional sejak ditunjuk menjadi Sekretaris Kementerian BUMN. Dia juga pernah terpilih sebagai anggota MPR di tahun 1997, lalu mengisi kursi komisaris di beberapa perusahaan, seperti PTPN IV (Persero), PT Bukit Asam Tbk (Persero), dan PT Merpati Nusantara Airlines.
Di masa kepemimpinan pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Said Didu ikut masuk dalam lingkaran pemerintahan tahun 2014-2016. Dia menjabat sebagai Staf Khusus Menteri ESDM saat itu, yakni Sudirman Said.
Harta kekayaan Said Didu
Keberhasilannya itu sejalan dengan pundi-pundi kekayaan yang berhasil ia kumpulkan. Bahkan, dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara atau LHKPN KPK, Kamis 20 Agustus 2020, bernilai Rp19,28 miliar. Hampir separuhnya ia pergunakan untuk keperluan tanah dan juga bangunan.
Baca juga: Bener-bener Adhisty Zara, Berpose Macem Kernet Angkot Saja Tetep Keren
Sementara untuk keperluan mobilitas, dana yang dihabiskan Said untuk membeli kendaraan mencapai Rp1,7 miliar lebih. Kebanyakan, berasal dari Jepang. Yakni Toyota Alphard 2008 senilai Rp250 juta, Toyota Vellfire 2015 seharga Rp950 juta, Toyota Yaris keluaran 2015 Rp255 juta, serta Toyota Cygnus 2004 yang berbanderol Rp400 juta.