100kpj – Bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia ke-75, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengenalkan karya terbarunya berupa mobil listrik pintar yang diberi nama Intelligent Car (i-Car).
Mobil listrik yang bisa berjalan tanpa pengemudi ini ternyata cukup pintar. Berbentuk seperti mobil golf, mobil listrik i-Car ini siap mengaspal pada November 2020.
Baca Juga: Tak Cuma Tesla, Indonesia Juga Bikin Mobil Listrik Tanpa Pengemudi
Teknologi yang Bisa Bikin Tanpa Pengemudi
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati menjelaskan, i-Car merupakan prototype mobil listrik otonom. Mobil listrik dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT).
Mobil pintar tersebut memungkinkan membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik.
Bambang menambahkan, i-Car saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah.
"i-Car dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi serta sensor LiDAR (Light RADAR),” katanya.
Cara Kerja Pintar dari i-Car
Kedua sensor tersebut kemudian digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi untuk digunakan dalam pengumpulan data sebagai bagian dari big data analysis yang selanjutnya diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam mobil.
Pengemudian (driving operation) dan pengenalan lingkungan berbasis sistem, serta otomatisasi yang telah berada di antara level kondisional dan optimal. Steering wheel (roda kemudi) sengaja masih dipasang dalam rangka memenuhi regulasi keamanan.
"Ketika steering wheel dipegang, kendali otomatis beralih pada penumpang dan berubah menjadi manual dalam kondisi darurat yang mungkin terjadi di jalan,” tandasnya.
Menurut Bambang, i-Car akan terus dikembangkan untuk mencapai target berikutnya.Target yang dimaksud ialah merealisasikan produk inovasi teknologi hasil penelitian yang berdampak besar (high impact) bagi masyarakat melalui i-Car dengan versi yang lebih sempurna.
Baca Juga: Valentino Rossi Langsung Tobat Usai Lolos dari Maut di MotoGP Austria
“Pada bulan November, i-Car tidak akan berbentuk mobil golf lagi. Kami akan merancang chassis dan body mobil sendiri, sehingga siap difungsikan pada November,” kata Bambang.
“Proses pengerjaan i-Car ini berlangsung selama enam bulan sejak terkumpulnya para peneliti di ITS dan membutuhkan tiga bulan untuk produksi i-Car ini sendiri," ujar Ketua Konsorsium Riset i-Car, Endroyono.