Saat ini, sebagai wujud kontribusi jangka panjang dengan cara memperkuat sektor ekspor Indonesia, Hyundai tengah membangun pabrik manufakturnya di Tanah Air, dengan nilai investasi sebesar USD 1,55 miliar hingga 2030, yang mencakup biaya produk dan pembangunan. Fasilitas ini menjadi pusat manufaktur pertama dari Hyundai di kawasan ASEAN yang memasok produk Hyundai ke pasar-pasar utama di kawasan tersebut. HMID juga sedang menjajaki kesempatan untuk memproduksi mobil-mobil listriknya di pabrik tersebut dan diharapkan dapat memberikan kontribusi ekonomi yang bernilai lebih dari USD 20 miliar bagi perekonomian Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Tanggapan Menteri Luhut
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, turut mengunjungi area tersebut dan melihat langsung kedua mobil yang diduga menjadi tonggak sejarah atas permulaan era mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti Hyundai Motors Indonesia, yang menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan tengah bekerja sama, termasuk pihak pemerintahan dan sektor swasta, dalam mengakselerasi program mobil listrik berbasis baterai.
"Saya ingin Hyundai menyebarkan pesan kepada para produsen lainnya dari mobil listrik dan baterai, bahwa Indonesia menyambut baik rencana investasi terkait program-program seperti ini. Saya percaya bahwa kita telah berada di jalur yang tepat untuk menyongsong era kemajuan industri di Tanah Air.”