100KPJ

Pabrik Esemka Dikabarkan Kosong, Karyawannya ke Mana?

Share :

100kpj – Sejak pandemi corona mewabah di Indonesia, banyak perusahaan otomotif yang akhirnya terdampak. Salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi, selaku produsen mobil Esemka, yang disebut-sebut mengalami kesulitan finansial.

Bahkan, bulan lalu, warga yang tinggal di sekitar pabrik mengatakan, PT Esemka mengurangi sejumlah kegiatan produksi. Itulah mengapa, kata mereka, banyak karyawan yang akhirnya dirumahkan dan rela upah bulanannya dipotong.

Baca juga: Duh, Beredar Kabar Esemka Pecat dan Potong Gaji Karyawan

PT Esemka sendiri merupakan perusahaan muda yang baru berdiri pertengahan tahun lalu. Saat ini, mereka hanya memasarkan satu produk saja, yakni mobil pikap bernama Bima. Kehadiran pandemi di Indonesia tentu kian menyulitkan mereka memasarkan hasil produksi ke konsumen.

Setelah kabar mengenai pemangkasan karyawan merebak di media sosial, akhirnya Humas PT Esemka, Sabar Budhi memilih angkat suara. Dia mengatakan, kosongnya area pabrik disebabkan manajemen perusahaan tengah menerapkan sistem piket bergilir. Hal itu mengacu pada protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

“Berita tentang pemangkasan karyawan dan pemotongan gaji yang dilakukan manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi tidak benar. Ketidakhadiran karyawan di area pabrik dikarenakan kami menerapkan protokol kesehatan, bukan sedang melakukan pengurangan tenaga kerja,” ujar Sabar, dikutip dari VIVA, Kamis 6 Agustus 2020.

Sementara bagi para karyawan yang tetap bekerja, pihaknya menerapkan aturan kesehatan yang ketat seperti wajib menggunakan masker dan sarung tangan sesuai anjuran tim penanggulangan Covid-19. Dia pun memastikan, hingga saat ini, produksi masih berjalan dengan normal.

“Semua karyawan harus mematuhi protokol kesehatan selama di area pabrik,” terangnya.

Sabar memastikan, kendati situasi tengah sulit, namun seluruh karyawan tetap menerima haknya. Kabar mengenai pemotongan upah, kata dia, sama sekali tidak benar.

“Semuanya berlaku seperti biasa. Tak ada pemotongan apa pun. Hingga saat ini manajemen memang masih menerapkan sistem piket dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap fasilitas dan peralatan produksi secara berkala,” kata dia.

Share :
Berita Terkait