100kpj – Wali Kota Depok, Mohammad Idris memerintahkan sejumlah kepala dinas dan camat untuk hadir bersamanya, dalam sebuah acara di salah satu hotel mewah di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Juli 2020.
Perintah tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor : 800 / 8301 BKPSDM. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun VIVA, acara itu berkonsep seminar dengan tema “Great Leaders - Great Team - Great Result” dan kehadiran undangan tak boleh digantikan.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa acara itu adalah kegiatan resmi. “Itu kan sinergitas, wawasan tentang masalah manajeman dan kepemimpinan. Ya isi kegiatannya memberikan wawasan pada mereka, ya tanya pada BKPSDM saja ya,” katanya singkat.
Kegiatan yang dihadiri Idris dengan mengumpulkan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Depok itu, kini menuai sorotan sejumlah pihak. Apalagi dalam waktu dekat kota tersebut akan memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020.
Menanggapi hal itu, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok, Dede Selamet Permana mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti kabar tersebut. “Kami akan cek langsung ke sana dalam rangka memastikan isi acara tersebut sesuai dengan isi surat,” kata Dede di Depok.
Dede mengaku, pihaknya merasa perlu untuk mengawasi kegiatan tersebut karena dihadiri oleh salah satu petahana yang saat ini menjabat sebagai wali kota. “Ini hal menarik dan jadi bahasan juga secara nasional, karena sangat dimungkinkan petahana melakukan manuver-manuver konsolidasi di luar wilayah Depok,” ujarnya.
Memulai karirnya di bidang pendidikan sebagai seorang dosen, lalu banting setir ke dunia politik sebagai Wakil Wali Kota Depok, dan kemudian menjadi Wali Kota Depok, dan jelang pilkada Depok dirinya berniat untuk mencalonkan diri kembali untuk menjadi Wali Kota Depok.
Sebagian cukup penasaran dengan harta kekayaan yang dimilikinya. Sebab berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi, hartanya meningkat sejak jadi wakil wali kota kemudian jadi wali kota Depok.
Ketika menjadi Wakil Wali Kota Depok total harta kekayaan senilai Rp693.313.000 yang dilaporkan pada bulan Juli 2010, kemudian ketika dirinya menjadi Wali Kota Depok harta kekayaannya meningkat jadi Rp868.943.142 yang dilaporkan pada bulai Mei 2016, kemudian pada bulan Desember 2019 hartanya kembali bertambah menjadi Rp3.116.839.224.
Dari total kekayaannya sekitar Rp3 miliar tersebut, senilai Rp588.500.000 berupa alat transportasi dan mesin. Diketahui Idris memiliki lima kendaraan bermotor bai roda dua maupun roda empat.
Kendaraan roda empat yang terparkir di rumahnya adalah Honda Civic F02 2.0 tahun 2010 dengan taksiran harga sekitar Rp70 juta, Toyota Kijang Innova tahun 2017 dengan harga sekitar Rp220 juta dan Honda Jazz tahun 2019 yang nilai jualnya sekitar Rp250 juta.
Sementara kendaraan roda dua yang dimiliki oleh Idris adalah Honda PCX tahun 2016 dengan taksiran harga sekitar Rp25 juta, dan motor Honda berkode 2DP R A/AT dengan harga jual sekitar Rp23,5 juta, menurut penelusuran 100KPJ.com kode produksi 2DP R A/AT adalah Yamaha Nmax tahun 2018.
Baca juga: Diduga Terima Uang Hasil Korupsi, Harta Berjalan Cak Imin Jadi Sorotan