100KPJ

Diminta Jokowi Gunakan Uang Negara, Prabowo Beli 500 Unit Mobil Perang

Share :

100kpj – Di tengah covid-19 salah satu cara meningkatkan kondisi ekonomi adalah memanfaatkan kerjasama industri lokal dengan pemerintah. Seperti halnya membelanjakan uang negara kepada perusahan yang juga dikelola pemerintah.

Kementerian Pertahanan memiliki anggaran paling terbesar, yakni Rp117,9 triliun. Dengan uang negara sebanyak itu, Presiden Jokowi berharap agar anggaran tersebut dibelanjakan ke perusahaan lokal untuk perputaran ekonomi di tengah pandemi. 

Baca juga: Mobil Perang Buatan Pindad Dijual Umum Tapi Harganya Bikin Kaget

“Di Kemenhan, bisa saja beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini yang cash, cash, cash. APBN, beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengena hal ini,” ujarnya saat rapat terbatas beberapa waktu lalu.

Menurutnya pembelian produk dari luar negeri untuk sementara jangan dilakukan, agar tidak terjadi defisit dan bisa menolong ekonomi dalam negeri. Dengan adanya arahan tersebut, Menhan Prabowo Subianto langsung bergerak cepat.

Diketahui, Prabowo telah mencoba kendaraan taktis bernama Maung buatan PT Pindad pada Minggu 12 Juli 2020. Bukan hanya ingin mengetahui kelebihan, dan kekurangannya, namun mobil perang tersebut langsung diboyong hingga ratusan unit.

Hal itu disampaikan langsung Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose. Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra itu menginginkan agar batalyon, atau pasukan TNI menggunakan Maung buatan manufaktur militer dalam negeri.

“Jadi beliau punya keinginan, bagaimana danyon di TNI menggunakan kendaraan seragam. Beliau sangat tertarik, ini saja akan order di tahun ini 500 unit tahap pertama,” ujarnya kepada 100KPJ, Senin 13 Juli 2020.

Maung kendaraan taktis yang dikembangkan sejak satu tahun lal oleh Pindad. Sejumlah teknologi telah disesuaikan mengingat penggunaannya di daerah konflik, salah satunya adalah mengandopsi komponen dari kendaraan Insfanteri TNI Angkatan Darat.

Soal jantung pacunya, kendaraan taktis tersebut mengadopsi mesin diesel buatan luar dengan kapasitas 2.400cc. “Kecepatan di tol 120 kilometer per jam yang aman, tapi bisa sampai 140 km per jam,” sambung Abraham.

Berkaca pada kecepatan tersebut kendaraan taktis rakitan lokal itu termasuk gesit, mengingat bobotnya yang cukup berat jika dibandingkan Sport Utility Vehicle pada umumnya. Kapasitas tangki Maung juga cukup besar, yakni mencapai 80 liter.

Sesuai dengan dimensinya, di mana masih banyak ruang untuk penempatan tangki dengan ukuran besar. Sedangkan untuk mendukungnya saat terjadi perperangan, Maung dibekali senjata dengan sistem bongkar pasang yang ringkas, dan mudah.

“Sudah dilengkapi senjata caliber 762, senapan serbu SS 2, towing 4 winch. Lengkap dengan direjen (cadangan) BBM 20 liter. Lampu blackout, GPS sistem,” tukasnya.

 

Share :
Berita Terkait