100KPJ

Enggak Usah Beli Lagi, Toyota Alphard Via Vallen Bakal Diganti Baru?

Share :

100kpj – Nasib nahas baru saja menimpa pendangdut Via Vallen. Pasalnya mobil Toyota Alphard miliknya terbakar pada Selasa, 30 Juni 2020 sekitar pukul 04.00 WIB. Ada dugaan mobil tersebut dibakar orang tak dikenal menggunakan bensin.

Memang belum diketahui motif dari pembakaran Alphard miliknya tersebut, namun melalui unggahan video di media sosialnya, terlihat pelaku terekam kamera CCTV membawa bensin sebelum mobil mewah berwarna putih itu terbakar.

Baca Juga:
Pelaku Pembakaran Alphard Via Vallen Pura-pura Gila Usai Ditangkap

“Mobil ini tadi dibakar sama orang, ada orang ke sini bawa bensin. Tapi sudah tertangkap CCTV, jadi tolong pemadam kebakaran cepat ke sini tolong,” ujarnya dalam Instastory di Instagram pribadinya.

Untuk saat ini pihak kepolisian Sidoarjo sudah mengamankan salah satu pelaku yang diduga membakar mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut. Namun untuk mencari tahhu motif pelaku, polisi masih melakukan penyelidikan.

“Kita amankan satu orang, masih proses penyelidikan dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara),” ujar Kepala Polresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, Selasa 30 Juni 2020.

Memang tidak diketahui, apakah Alphard milik Via Vallen itu tercover asuransi atau tidak. Namun jika masih dilindungi asuransi, baik itu dalam bentuk TLO (Total Loss Only) atau komprehensif mobil tersebut akan diganti sesuai aturan.

Head of Communication and Event Asuransi Astra Iwan Pranoto mengatakan, jika mobil tersebut benar dibakar orang lain, atau tidak ada unsur kesengajaan maka asuransi akan mengganti sesuai aturan yang berlaku di dalam risiko yang dijamin.

“Kalau kasus Via Valen mungkin levelnya perbuatan jahat. Rasanya biaya perbaikan di atas 75 persen dari harga mobil. Jadi TLO bisa cover,” ujarnya melalui pesan singkat kepada 100KPJ.

Asuransi akan melakukan pergantian setelah melihat kerusakan mobil tersebut, dan mendapatkan info yang jelas soal penyebab dari terbakarnya mobil. Namun bukan menggantinya dalam kondisi baru, melainkan dalam bentuk uang tunai. 

“Jika biaya perbaikan sudah di atas 75 persen dari harga mobil kami ganti uang, enggak sanggup kalau ganti mobil yang sama persis. Biar dia bisa beli baru,” katanya.

Share :
Berita Terkait