100kpj – Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan militer India dan China sedang memanas. Kedua negara dengan populasi terbesar di dunia itu saling sikut merebutkan wilayah di perbatasan Himalaya. Maka, jika tak lekas diselesaikan, banyak yang menduga konfrontasi senjata terjadi dan perang bakal berkecamuk.
India dan China sejatinya merupakan dua negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia. Berdasarkan data yang dihimpun dari laman Global Fire Power, Selasa 23 Juni 2020, India kini menduduki peringkat keempat dari 138 negara yang terdaftar, sedang Negeri Tirai Bambu satu tangga di atasnya, yakni posisi ketiga.
Baca juga: Tank Boat Antasena, Monster Dua Alam Buatan RI yang Diminati Rusia
Lantas, dengan kekuatan yang setimpal, bagaimana jika keduanya terlibat pertempuran di zona darat?
China diketahui memiliki 3.500 unit tank, termasuk Howitzer dan VT4. Kemudian mereka juga menyimpan 33 ribu unit armored vehicle atau kendaraan lapis baja, 3.800 self-propelled artillery, serta 3.600 towed artillery. Sedangkan apa yang dimiliki India, agaknya tak terlalu berbeda dengan China.
Berdasarkaan laporan yang sama, pasukan di Negeri Barata itu dibekali sebanyak 4.292 tank, termasuk T-72 dan juga Arjun. Selain itu, mereka kedapatan menyimpan 8.686 armored vehicle, 235 self-propelled artillery, 4.080 towed artillery dengan 266 proyeksi roket.
Jika dilihat melalui data tersebut, agaknya kekuatan militer darat keduanya masih terbilang seimbang.
Kekuatan militer di matra lain
Di luar perbandingan moda tempur darat, di matra udara, China justru mengungguli India. China dilaporkan punya 1.232 pesawat tempur, 911 helikopter, dan 314 pesawat pelatih. Sementara India memiliki 538 pesawat tempur, 722 helikopter, serta 359 pesawat pelatih.
Sedang bergeser ke matra laut, China nampak dominan dengan 36 kapal penyerang, 220 kapal patrol, dan 74 unit kapal selam. India jauh berada di bawah, yakni dengan 10 kapal penyerang, 139 kapal patrol, dan 16 kapal selam.
Namun perlu dipahami, seluruhnya hanya sekadar hitung-hitungan kasar berdasarkan jumlah unit kendaraan. Sementara dalam praktik di lapangan, pertempuran juga melibatkan hal lain, seperti kualitas pasukan serta strategi yang dijalankan.