100kpj – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa selama puluhan tahun, sumber daya alam Indonesia mulai dari tambang hingga hasil pertania, dikirim melalui kapal ke luar negeri dalam wujud bahan mentah.
Apalagi hasil tambang nikel ore, yang merupakan bahan penting untuk pembuatan baterai lithium. Makanya kedepannya pemerintah akan mencoba untuk meningkatkan nilai dari sumber daya yang diekspor tersebut.
"Sekarang kita coba lakukan dengan nikel ore ini, yang akan sampai pada baterai lithium," ungkap Menteri Luhut seperti yang dikutip 100KPJ.com dari Vivanews, Senin 22 Juni 2020.
Baca juga: Ada Ojol Tertembak dan Toyota Fortuner dalam Penyerangan di Green Lake
Lebih lanjut Luhut menjelaskan bahwa, saat ini cadangan komoditas nikel ore yang ada di Indonesia jumlahnya kurang lebih 40 persen dari stok dunia. Selain itu, kualitasnya diklaim merupakan yang teratas, karena kita sudah memiliki teknologi untuk mengekstrak nikel ore kualitas rendah menjadi kobalt.
Itu sebabnya, ia memprediksi empat tahun lagi Indonesia bisa memiliki industri baterai lithium dengan kualitas sesuai standar dunia. Sehingga, bisa memenuhi permintaan akan kebutuhan catu daya untuk kendaraan listrik yang semakin banyak digunakan karena bebas emisi dan efisien.
Baca juga:
Ada Mobil Misterius di Garasinya Ayu Ting Ting, Netizen: Angkot
Ugal-ugalan di Jalan Raya, Seorang WNI Ditangkap Polisi Malaysia
"Sumbernya hanya Indonesia. Jadi, Indonesia akan memainkan peran penting (dalam produksi lithium baterai), dan itu sudah kami bawa ke WTO," tuturnya.
Karena nilai nikel ore yang begitu besar jika diolah dengan benar, kata Luhut, itu sebabnya ia mengusulkan agar hasil tambang tersebut tidak dikirim dalam bentuk mentah ke luar negeri.
“Ekspor kita selama ini 98 persen ke Tiongkok, maka saya usul kepada presiden agar kita 'banned'. Tapi saya bilang, kalau mereka mau investasi di Indonesia, ya silakan," ungkapnya.
Baca juga: Pertamina Dianggap Jual Bensin Kotor, KPBB Ngadu ke Presiden Jokowi
Ternyata Ojol yang Kena Tembak Kelompok John Kei, Peluru Nyasar