Selain itu, penyaluran bantuan juga dilakukan menggunakan aplikasi My Pertamina, sebagai salah satu cara untuk mensosialisasikan aplikasi My Pertamina kepada sopir angkot, setelah sebelumnya juga dilakukan sosialisasi terhadap pengendara ojek online.
Hal tersebut tentunya mendapat respon positif dari para sopir angkot, seperti Anton Sutomo sopir angkot jurusan Gunung Sari-Ciperna (GC) yang mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, karena penghasilannya menurun drastis.
Anton mengaku sebelum pandemi berlangsung dirinya bisa mendapatkan uang dari hasil pekerjaannya sebagai sopir angkot sebesar Rp60 ribu sehari, setelah virus corona menyerang pendapatan berkurang menjadi Rp15 ribu bersih, setelah setor kepada pemilik angkot. "Alhamdulillah ada bantuan, ya cukup meringankan," beber Anton.
Senada disampaikan Abdullah, sopir angkot GC yang merasa terbantu dengan pembagian bahan bakar minyak alias BBM jenis Pertalite. "Sama. Menurun. Sehari cuma Rp30 ribu. Biasanya bisa Rp75 ribu sampai Rp100 ribu, itu bersihnya," papar Abdullah.
Baca juga: Ada Aturan Baru Berpergian Keluar Kota Pakai Transportasi Umum