100kpj – Setiap negara memiliki selera pasar yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun di Asia seperti halnya Indonesia, mobil yang dapat menampung 7 penumpang berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) lebih digandrumi.
Memiliki pangsa pasar paling besar, membuat sejumlah produsen mobil di Tanah Air tertarik merilis produk sejenis. Terutama di kelas Low MPV yang kini hampir semua brand memiliki mobil jenis tersebut untuk mendongkrak penjualannya.
Di mulai dari Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang lahir pada 2004 silam. Kemudian disusul oleh Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan Mitsubishi Xpander yang hadir pada 2017 lalu. Artinya semua jenama asal Jepang memiliki produk Low MPV.
Hanya merek asal Tiongkok yang juga memiliki produk sejenis, yakni Wuling Confero. Sisanya, seperti jenama asal Korea Selatan, yakni Hyundai dan Kia hanya menawarkan MPV kelas menengah dengan harga yang tentunya jauh lebih mahal.
Sebuat saja Hyundai H-1 dan Kia Sedona. Mengingat pasar Low MPV sangat mengairahkan, Hyundai diam-diam sedang mempersiapkan produk sejenis. Kabar tersebut beredar, sejak model konsepnya yang bernama Heza Space muncul pada 2012.
Kini setelah proses studi dan riset yang mereka lakukan, akhirnya Hyundai mulai melakukan uji coba produknya di jakan raya. Melansir Indianautosblog, Jumat 29 Mei 2020, MPV berlogo H miring tersebut tertangkap basah sedan diuji di negara asalnya.
Masih diselimuti kamuflase dengan kain hitam, produk terbaru Hyundai tersebut diduga adalah medium MPV calon pesaing Avanza, Xpander atau Ertiga. Jika melihat sekilas desain wajahnya, terlihat grillnya cukup besar dengan posisi lampu utama sejajar degan fender.
Bentuk kap mesinnya cukup tinggi, dengan lekukan yang agresif, untuk menambah kesan gagah atap mobil terdapat roof rail. Yang unik desain spiionnya terlhat lancip dan panjang diilengkapi lampu sein, pada sektor kaki-kaki velgnya berlabur dual tone.
Ukuran rodanya cukup besar untuk sebuah medium MPV. Sedangkan melongok sektor belakang, agak samar, dan masih terutup rapat. Hanya terlihat cahaya lampu rem, namun melihat siluetnya tongkrongan mobil tesebut cukup gagah dengan ground clearance tinggi.
Masih menurut sumber yang sama, Hyundai dianggap tidak akan menjual produl tersebut di Korea Selatan. Artinya di negara asalnya mereka hanya melakukan uji coba, dan riset. Karena mobil tersebut akan dijual untuk pasar Indonesia dan diproduksi lokal.
Pabrik Hyundai yag berlokasi di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat akan memproduksi massal medium MPV tersebut. Pusat manufaktur mereka berdiri di atas lahan 77,6 hektar dengan investasi mencapai 1,55 miliar dolar atau setara Rp21 triliun. Pembangunannya dimulai sejak Desember 2019, dan akan mulai produksi pada paruh kedua 2021.