Lebih jauh, Anton menjelaskan, sebelum menjual produk di suatu negara, perusahaan harus bisa memahami minat serta keinginan konsumen. Itulah mengapa, MPV yang dijual di Tanah Air sejatinya tidak murni MPV. Hal itu, kata dia, sudah disesuaikan dengan kebutuhan pembeli di Indonesia.
"Maunya (pasar) MPV tapi modelnya juga jangan terlalu kotak, kecuali di segmen medium high dan luxury. Di mana model kotak ini diterima pasar, jadi memang agak berbeda (dari negara lain)," tukas Anton.
Baca juga: Mengapa Banyak Orang Indonesia Suka Mobil Jepang?