"Penurunannya mungkin setengah (dari kondisi normal). Untuk ritel year on year April 2019 itu di angka 26 ribuan unit. Saat itu memang situasinya menjelang lebaran, salah satu puncak penjualan kami. Kalau dibandingkan, memang jadi cukup jauh perbedaaanya," tuturnya.
Anton mengatakan, berdasarkan data TAM, penurunan penjualan mobil baru terjadi karena beberapa faktor. Pertama, kata dia, pengaruh ekonomi. Kondisi darurat COVID-19 ini memang membuat masyarakat sangat berhat-hati saat membelanjakan uangnya, termasuk membeli mobil.
Baca Juga:
Kepincut Oplet Si Doel, Raffi Ahmad Rela Ditukar dengan Roll Royce
Daftar Harga Terbaru Motor Bebek Honda, Yamaha dan Suzuki di Mei 2020
Mau Nekat Mudik Pake Travel Gelap? Tarifnya Benar-benar Gila
"Kedua, kalaupun orang mau beli mobil baru, leasing sekarang lebih selektif. Lalu,di beberapa wilayah, ini saya bukan menyalahkan, tetap kami mendukung adanya PSBB. Tetapi, saat PSBB, showroom pasti tutup, aktivitas masyarakat pun terbatas," ujar Anton.