100KPJ

Mau Nekat Mudik Pake Travel Gelap? Tarifnya Benar-benar Gila

Share :

100kpj – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sukses mengamankan 202 kendaraan travel gelap yang menyelundupkan pemudik-pemudik nakal. Tarif yang diminta para travel gelap pada para pemudik itu pun cukup gila untuk diantar ke beberapa kota di Jawa.

Para travel tersebut menawarkan angkutan pulang kampung melalui media sosial. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

Baca Juga:
5 TERPOPULER: BBM Belum Juga Turun, Motor Honda Harga Rp11 Jutaan

Usai Diservis di Yamaha, Begini Hasil Kawasaki ER-6n Bekas Ustaz Uje

"Modusnya sebagian menawarkan melalui media sosial, ada yang (promosi) di Facebook, Instagram dan sebagainya dan sebagian dari mulut ke mulut," kata Sambodo, yang dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Selasa 12 Mei 2020.

Hingga akhirnya, polisi sukses mengamankan 202 travel gelap tersebut. Sebagian besar diamankan di jalur perbatasan menuju ke daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

"Ada beberapa yang sudah bisa sekali-dua kali antar ke Jawa, balik ke Jakarta, antar lagi tapi bisa kita amankan," imbuh Sambodo.

Tujuan para pemudik hampir ke seluruh kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, seperti ke Cirebon, Pekalongan, Brebes, Tuban, Gresik, Madiun, Yogya, Pemalang, dan Malang. Travel gelap ini memanfaatkan momen pandemi Corona dengan menjual tiket yang sangat mahal.

Baca Juga:
Harga BBM Belum Turun sebagai Bukti Pemerintahan Jokowi Tak Pro Rakyat

Kepincut Oplet Si Doel, Raffi Ahmad Rela Ditukar dengan Roll Royce

"Harga tiket cukup mahal bisa 3-4 kali di atas harga normal. Contoh ke Brebes Rp500 ribu, ke Cirebon 300 ribu, ada yang sampai Rp750 ribu dan sebagainya," jelasnya.

Ke-202 kendaraan tersebut diamankan di jalan tol, jalur arteri, hingga di jalur tikus di perbatasan-perbatasan Jabodetabek ke wilayah Sumatera dan Jawa. Polda Metro Jaya terus melaksanakan Operasi Ketupat 2020 hingga H+7 Lebaran untuk menghalau pemudik demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Share :
Berita Terkait