100KPJ

Ngerinya Coast Guard Buatan RI, Raksasa yang Disanjung Banyak Negara

Share :

100kpj – Dalam menjalankan tugasnya, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia atau Bakamla RI dibekali kapal patroli atau coast guard raksasa dengan ketahanan dan ketangguhan di atas rata-rata. Moda angkut berjuluk monster laut itu bernama Tanjung Datu-1101.

Layaknya coast guard lainnya, kapal raksasa itu biasa digunakan untuk menanggulangi berbagai aksi pelanggaran di perairan dalam negeri. Selain masuknya kapal dari negara lain, pelanggaran yang kerap Tanjung Datu-1101 tindak ialah penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, pencurian ikan, serta kegiatan perompak lain.

Baca juga: Mobil Tempur ini Bisa Melawan Serangan Udara Sambil Bergerak

Diberitakan dari berbagai sumber, Senin 11 Mei 2020, Tanjung Datu merupakan kapal buatan dalam negeri yang menelan biaya hingga Rp208 miliar per unit. Kala itu, kapal pertama kali beroperasi pada pertengahan 2018, dan mendapat sanjungan dari berbagai kalangan. Hal itu berkenaan dengan spesifikasinya yang tergolong lumayan sangar.

Secara dimensi, panjang kapal itu mencapai 110 meter, serta lebar 15,5 meter. Tanjung Datu juga mampu melaju dengan kecepatan maksimum 18 knot dan kecepatan jelajah 15 knot. Sedang kemampuan lajunya bisa mencapai 4.600 nautical mile dan dapat berada di lautan selama 14 hari dengan awak kapal sebanyak 76 orang.

Baca juga: Dihibahkan dari AS, Begini Canggihnya Drone ScanEagle UAV Milik RI

Kemampuan Tanjung Datu dalam melakukan pengamanan di lautan amat mumpuni lantaran lolos dalam uji kelayakan seperti Factory Acceptance Test (FAT/Uji Kelaikan Pabrik), Harbour Accepted Test (HAT/Uji Kelaikan Dermaga), dan Sea Accepted Test (SAT/Uji Kelaikan Laut).

Kapal Tanjung Datu sengaja dibuat untuk mengamankan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE karena mendukung untuk operasi SAR, basis operasi drone intai, dan seperti yang telah disinggung di awal, dapat didarati helikopter. Sejauh ini, Tanjung Datu merupakan coast guard terbesar yang dimiliki Bakamla. Keren sekali, bukan?

Baca juga: Ngerinya R-Fuchs 2, Mobil Perang asal Jerman yang Diklaim Antikiamat

Share :
Berita Terkait