100kpj – Dalam satu bulan terakhir, kasus pembegalan di Indonesia mengalami peningkatan. Selain karena jalanan yang lengang akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, desakan ekonomi juga menjadi alasan mengapa jumlah pembegal di kota-kota besar kian bertambah.
Terbaru, seorang pembegal di Depok, Jawa Barat, nekat melakoni aksi jahatnya ketika masih banyak warga yang berlalu lalang di sekitar lokasi. Bahkan, kejadian itu berlangsung siang hari, Selasa 5 Mei 2020, dan berhasil terbingkai melalui bidikan kamera.
Baca juga: Begal Motor Banyak Keliaran di Jalan Raya, Begini Tips Jitu Biar Aman
Dilansir dari akun Instagram @depok24jam, rekaman yang diambil dari balik kaca mobil itu menampilkan adegan pembegalan secara penuh dan jelas. Pada mulanya, ada mobil berkelir silver terparkir di seberang jalan sang perekam. Kemudian tak lama setelahnya, ada pria berkaos kuning yang datang mendekat dari arah belakang.
Setelah situasi dirasa aman, sang pembegal membuka jendela mobil dengan paksa. Ia pun berhasil meraih tas berisikan uang dan kemudian membawanya kabur. Beruntung, sang pengemudi mobil yang duduk di depan menyadari hal tersebut, lalu mengejarnya sepenuh tenaga hingga berhasil menjeratnya.
Tak lama berselang, beberapa warga ikutan menghampiri pembegal yang telah berhasil ditangkap. Berdasarkan pantuan CCTV yang juga dimuat akun tersebut, pelaku kejahatan itu sempat menerima pukulan dan tendangan sebelum akhirnya dibawa ke tempat yang aman. Alhasil, situasi jalan raya menjadi sesak dan macet.
“Begal, maling, kriminal di Depok makin berani aja. Lokasi di McD Bojongsari jam 11 siang, buat semuanya waspada dan hati-hati ya,” tulis akun @depok24jam.
Berdasarkan keterangan warganet yang mengetahui persis peristiwa tersebut, tas yang berusaha dibawa lari pembegal berisikan uang Rp80 juta. Namun sayangnya, saat diamankan, jumlahnya berkurang Rp3 juta. Kuat dugaan, kata mereka, dikantongi warga sekitar.
“Uangnya ada Rp80 juta, tapi ilang Rp3 juta karena diambil orang sekitar pas tasnya jatuh di jalan,” ujar salah satu warganet.
“Itu (korbannya) istri Kiai Pesantren Ulumul Quran. Mungkin ngambil uang untuk ngasih THR orang yang ngabdi di pesantrennya. Dari Rp80 juta, ilang Rp3 juta,” timpal warganet lainnya.