100kpj – Kapolri Jendral Idham Azis pada 1 Mei 2020 telah merotasi jajaran perwira tinggi Polri, untuk ditugaskan di lembaga negara lain, serta kementerian. Sesuai dengan Surat Telegram Nomor ST/1377/V/KEP/2020 dan Nomor ST/1378/V/KEP/2020.
Keputusan memindahkan sejumlah perwria tinggi atau pati itu dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono. “Ya benar (isi surat telegram tersebut),” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan baru-baru ini.
Diketahui, dari isi surat tersebut Irjen Boy Rafi Amar akan menjabat di Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT). Kemudian Irjen Andap Budhi Revianto mengisi jabatan di Kementerian Hukum dan HAM dari sebelumnya Kapolda Kepri.
Selain itu Irjen Opik Taofik Nugraha yang sebelumnya bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) dialihkan ke Kementerian Perdagangan. Posisi strategis lainnya adalah Irjen Suharyono yang sebelumnya BIN akan ditugaskan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Masih menurut isi surat telegram tersebut, Brigjen Unggul Sedyantoro yang sebelumnya Pamen SSDM Polri di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, dimutasi sebagai perwira tinggi SSDM Polri yang tetap bertugas di Kemenko Polhukam.
Saat ditelusuri harta kekayaan milik para pati tersebut, hanya segelintir yang pernah melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti Andap Budhi, Suharyono yang akan mengisi bangku kementerian belum pernah mendaftarkan harta kekayaanya.
Brigjen Asjimain yang sebelumnya di Kemenko Polhukam, dan dimuatasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Watpers SSDM Polri, serta Brigjen Hilman yang akan ditugaskan di BIN, juga belum pernah melaporkan harta kekayaannya ke KPK.
1. Irjen Boy Rafli Amar
Irjen Boy Rafli Amar terpilih sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tercatat pada November 2013 lalu, saat menjabat Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri harta kekayaannya mencapai Rp4.773.307.456 miliar.
Dari angka tersebut, harta bergerak seperti alat transportasi nilainya Rp664 juta, terdiri dari tiga mobil dan empat motor. Untuk mobil yang dimaksud Hyundai Tucson lansiran 2011 seharga Rp135 juta, Toyota Fortuner buatan 2012 harganya Rp325 juta.
Terakhir Toyota Kijang Innova 2010 nilainya Rp175 juta. Sementara keempat sepeda motor miliknya tidak dijelaskan soal model atau varian, tercatat hanya tiga motor Honda lansiran 2003, 2002 dan 2006, serta Yamaha buatan 2011 seharga Rp9 juta.
2. Irjen Opik Taofik Nugraha
Irjen Opik Taofik Nugraha yang sebelumnya bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), dialihkan ke Kementerian Perdagangan. Saat menjabat Direktur Pertanian dan Pertahanan di BIN, harta yang dimiliki sesuai data KPK pada 2018 mencapai Rp13.312.510.678 miliar.
Meski tergolong tajir, namun alat transportasi atau kendaraan yang dimiliki hanya satu unit mobil. Mobil tersebut adalah Mercedes-Benz C200 Kompressor AT lansiran 2009 harganya Rp140 juta. Sedan berkode W204 itu mengusung mesin 1.800cc dengan tenaga 181 dk.