100kpj – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat, KH Tengku Zulkarnain turut mengomentari aksi Presiden Joko Widodo bagi-bagi sembako dari kendaraan. Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan yang tak perlu dilakukan sang pemimpin negara.
Melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Kamis 30 April 2020, Zul menuliskan kenangannya saat Indonesia dipimpin Soeharto. Saat itu, kata dia, jika masyarakat kesusahan, maka yang dilakukan presiden kedua tersebut ialah menurunkan harga sembako. Bukan dengan membagi-bagikannya di jalan raya seperti yang dilakukan Jokowi.
“Saat Pak Harto berkuasa, sembako dan sembilan bahan pokok dibuat murah. Bahkan, sampai harga telur, cabai keriting, garam, dan gula dibacakan Pak Harmoko. Tidak ada yang berani spekulasi soal harga,” cuitnya melalui akun bernama @ustadtengkuzul.
“Tidak perlu melemparkan sembako dari mobil dinas atau pribadi, cukup buat harganya murah. Selesai,” tambahnya.
Lebih jauh, ia juga merasa bangga lantaran pernah dipimpin presiden seperti Soeharto. Sebab pada masa itu, kata dia, Indonesia menjadi negara yang disegani di Asia maupun dunia.
“Di zaman Soeharto, Indonesia disegani dunia. Di ASEAN dianggap paling kuat dan senior. Militer terkuat di ASEAN, pasukan Garuda bertugas ke penjuru dunia. Ekonomi tumbuh tujuh sampai delapan persen, dan mampu bikin pesawat sendiri. Bangga,” ujarnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya Jokowi memang kerap tertangkap kamera membagikan sembako secara langsung dari dalam mobil dinasnya. Hal itu menjadi polemik, lantaran masyarakat yang ingin mendapatkannya harus berkerumun dan saling berebut satu sama lain. Padahal, orang nomor satu di Indonesia itu berulang kali mengimbau pentingnya jaga jarak di tengah pandemi corona.
Baca juga: Larang Warga Berkerumun, Kok Jokowi Malah Bagi-bagi Sembako di Jalan?
Kendati demikian, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin memastikan, bahwa penyaluran paket sembako secara langsung tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Jokowi, kata dia, tetap menerapkan prinsip jaga jarak dan mengenakan masker.
Selain itu, para anggota pasukan pengaman presiden (Paspampres) juga diminta Jokowi menerapkan protokol kesehatan saat membagikan sembako di jalan raya. Apalagi, prosesnya dilakukan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
"Presiden selalu menekankan agar menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, termasuk diusahakan untuk menghindari kerumunan. Hal ini Beliau sampaikan langsung dan ingatkan betul kepada anggota Paspampres," kata dia.