100kpj – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, baru saja mengganti jajaran petinggi yang ada di PT Angksa Pura II (Persero). Kini yang menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independent di Angkasa Pura adalah Agus Santoso.
Pengangkatan itu sesuai Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan Angkasa Pura II Nomor SK-127/MBU/04/2020, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris.
“Keputusan Menteri BUMN itu juga memberhentikan dengan hormat Mujahidin Harpin Ondeh sebagai Komisaris Independen, Iswan Elmi Komisaris, dan Komisaris Mohamad Pramintohadi Sukarno,” ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Senin 27 April 2020.
Diketahui Agus Santoso bukan orang baru di bidang penerbangan, sudah ada dua jabatan penting yang pernah di dudukinya, yakni mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, dan Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk.
Mengingat posisi jabatannya yang dicapai selama ini sangat strategis, maka tidak heran kalau menjadi incaran banyak orang. Semakin penasaran mengetahui harta kekayaan yang dimiliki selama berkarir, tak terkecuali koleksi kendaraan pribadinya.
Menurut data yang dikantongi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Santoso pernah melaporkan kekayaannya saat menjabat Komut di PT Garuda Indonesia Tbk pada 2018, saat itu jumlah total hartanya mencapai Rp9.534.709.753 miliar.
Yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp2.250.100.000 miliar, melputi tanah dan bangunan di Bogor, dan Jakarta Pusat. Sementara untuk alat transportasi dan mesin nilainya hanya Rp425 juta, yang mencakup dua unit mobil pribadi dan Excavator.
Kedua kendaraan roda empat tersebut adalah Toyota Vios lansiran 2004 seharga Rp50 juta, dan Toyota Camry buatan 2012 nilainya Rp225 juta. Sedangkan alat berat atau excavator tracktor miliknya buatan tahun 2000 yang harganya hanya Rp150 juta.
Sementara harta bergerak lainnya Rp210 juta, nanun tidak dijelaskan secara detil, kemudian ada kas dan setara kas yang angkanya paling terbesar, yakni Rp6.649.609.753 miliar. Agus tercatat sebagai salah satu pejabat yang rajin melaporkan harta kekayaan.
Pada 2019 masih menurut data KPK, Agus kembali melaporkan hartanya saat menduduki jabatan Widyaiswara Kemenhub. Saat menjadi pengajar di Badan Pengembangan SDM Perhubungan Pusat kekayaannya meningkat menjadi Rp10.200.630.804 miliar.
Dari angka tersebut yang terlihat jelas ada perbedaan adalah tanah dan bangunan. Jika sebelumnya hanya ada tiga bidang tanah dan bangunan di Jakarta Pusat dan Bogor, kini ada tambahan Tangerang dan Jakarta Timur, sehingga nilainya menjadi Rp4.250.000.000 miliar.
Yang bikin kaget meski hartanya terus bertambah, pria lulusan Teknik Sipil Institute Teknlogi Bandung (ITB) itu tidak tertarik menambah koleksi kendaraannya. Menurut datanya di tahun lalu, kendaraan yang dimiliki masih sama dengan 2018, yakni Camry, Vios, dan Excavator.