100KPJ

Ekonomi Mencekik, Orang Berbondong-bondong Jual Mobil Saat Corona

Share :

100kpj – Virus corona atau covid-19 telah memakan banyak korban jiwa. Di Indonesia contohnya, setiap hari jumlah pasien yang terjangkit virus pandemik tersebut terus bertambah, bahkan angkanya sudah mencapai ribuan orang.

Menurut data yang diirilsi pemerintah pada Selasa 14 April 2020, tercatat 4.839 orang terjangkit covid-19, bertambah 282 kasus dari hari sebelumnya. Untuk pasien yang dirawat 3.954 orang, di mana 459 meninggal dan 429 sembuh.

Dari angka tersebut DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak, dengan jumlah positif 2.335 orang, lalu peringkat kedua ada Jawa Barat sebanyak 530 orang, Jawa Timur 475 orang, lalu Banten 280 orang, dan diikuti dari daerah-daerah lain.

Demi menekan penyebaran virus corona, pemerintah sudah mengkampanyekan beragam macam cara. Mulai dari sosial distancing atau jaga jarak, bekerja dan belajar dari rumah, serta menelurkan aturan Pembatasan Sosial Bersakala Besar.

Nah dengan adanya virus tersebut, serta pembatasan ruang gerak masyarakat tentu kondisi ekonomi juga ikut melemah. Bukan hanya Indonesia, tapi di dunia khususnya negara-negara yang mengalami wabah tersebut mengalami hal serupa.

Bahkan ada beberapa perusahaan yang menunda gaji karyawannya saat virus pandemik tersebut. Selain itu tidak sedikit juga beberapa perusahaan hanya memberikan gaji pokok untuk sejumlah karyawannya selama penerapan bekerja di rumah.

Dan nahasnya ada perusahaan yang tega memecat karyawannya. Maka dengan kondisi ekonomi yang mencekik, tidak menutup kemungkinan orang akan menjual kendaraannya demi menutupi kebutuhan sehari-hari yang meningkat selama di rumah.

Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, memang untuk saat ini belum terlihat pedagang dibanjiri pemilik mobil yang ingin menjual mobilnya. Namun hal itu pasti akan terjadi beberapa bulan.

“Sekalinya ada hanya beberapa saja. Jumlahnya masih kecil banget, pasti pedagang juga nawarnya rendah banget,” ujarnya kepada 100KPJ, Rabu 15 April 2020.

Menurut Herjanto, kondisi ekonomi yang menurun di tengah wabah corona, sewajarnya para pemiliki sepeda motor yang terlebih dahulu berbondong-bondong menjual kendaraannya. Karena seharusnya dari sisi ekonomi berbeda dari pemilik mobil.

“Pemilik mobil harusnya saat covid-19 ini mereka punya cadangan tabungan 2-3 bulan ke depan. Jadi enggak sampai dijual. Hitungan saya setelah lebaran mereka baru mulai menjual mobilnya, duitnya habis-habisan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Marketing and Appraiser showroom LB Auto, Riswan Susilo.Menurutnya belum ada pergerakan yang signifikan pemilik mobil mulai menjual kendarannya ke pedagang, karena penawaran harganya sangat rendah. 

 

Share :
Berita Terkait