100kpj – Para sopir hingga kernet bus dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo akan mendapatkan bantuan dana atas dampak ekonomi yang terjadi karena virus corona dari Polri. Namun, ada caranya untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut yang harus dilakukan para sopir.
Bantuan akan diberikan lewat pelatihan yang diberi nama Program Keselamatan yang sudah dianggarkan sebsar Rp360 miliar. Polri menjelaskan, pelatihan yang akan diberikan kepada para sopir hingga kernet meliputi seputar protokol virus Corona, berkendara yang aman, dan rambu-rambu lalu lintas.
Baca Juga:
Kisruh Ojol di Masa PSBB, Pakar Hukum Minta Luhut Ikut Aturan Menkes
Mulia Sekali Bengkel Kecil Ini Beri Servis Gratis untuk Ojek Online
Tak Gunakan Masker, Pemotor Ini Kena Hukuman dari Anggota TNI
"Yang mendapatkan bantuan sosial ada sopir travel, sopir bus, sopir truk ini harus melakukan pelatihan dulu. Artinya apa, nanti pelatihan di masing-masing Polda, secara teknis sampai tingkat Polres itu berapa jumlah yang sudah didata, mereka menggunakan IP melakukan pelatihan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan.
"Pelatihan apa? Berkaitan dengan protokol Covid-19, dilakukan pelatihan. Kemudian tentang apa lagi? tentang driving, tentang mengemudi seperti apa. Dan rambu-rambu. Dan semuanya ini kita latih," lanjutnya pada Senin, 13 April 2020.
Argo menuturkan, ada tiga tahapan pencairan bantuan sosial. Setelah menjalani pelatihan, para peserta akan mendapatkan nomor rekening dari bank milik pemerintah. Bank tersebut nantinya akan mentransfer uang senilai Rp600 ribu ke tiap rekening peserta Program Keselamatan Polri.
"Proses mendapatkannya ada tiga tahap. Setelah latihan nanti akan mendapatkan rekening yang dari salah satu bank, bank pemerintah. Nanti akan menyalurkan daripada bantuan dari kepolisian," ucap Argo.
Argo menyebut sumber dana bansos berasal realokasi anggaran. Salah satunya anggaran kerja sama luar negeri Polri, yang dinilai tak mungkin dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 ini.
"Ini realokasi anggaran yang ada di kepolisian, yang kita sisihkan. Artinya, kita potong seperti kegiatan kerja sama luar negeri, yang tidak mungkin kita lakukan saat ini, nah itu kita alihkan," jelas Argo.
Argo menuturkan, Polri mengedepankan Korlantas Polri dalam kegiatan Program Keselamatan ini. Argo juga menjelaskan bahwa para Direktur Lalu Lintas di tingkat Polda akan mendata para sopir hingga kernet yang mengikuti Program Keselamatan Polri ini.
"Bantuan polisi yang dikedepankan Korlantas, akan memberikan bantuan sosial Rp600 ribu per bulan selama 3 bulan untuk sopir taksi, travel, bus, truk. Sudah didata di masing-masing polda. tidak sama jumlahnya. Dirlantas sudah mendatakan yang berhak mendapatkan bantuan dari kepolisian," ucap Argo.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan terlebih dulu soal Program Keselamatan Polri, dalam keterangan pers yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 9 April kemarin. Jokowi menyebut program ini mirip Kartu Pra-Kerja.
"Polri juga akan juga akan melaksanakan program Keselamatan. Ini seperti program Kartu Pra-Kerja, namanya program Keselamatan oleh Polri," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, program keselamatan mengkombinasikan bantuan sosial dengan pelatihan. Targetnya adalah sopir taksi, sopir bus, sopir truk, dan kernet. "Yang mengombinasikan bantuan sosial dan pelatihan. Targetnya adalah 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus atau truk, dan kenek," sebut dia.