100KPJ

Bos VW: Ketakutan Manusia karena Corona Masih Akan Berlangsung Lama

Share :

100kpj – Mewabahnya virus corona atau COVID-19 di dunia membuat industri otomotif ketar-ketir lantaran proses distribusi serta penjualan terganggu. Bahkan, tak sedikit perusahaan yang mulai menghentikan produksi dan meliburkan para pekerjanya.

Chief Executive Officer Volkswagen atau VW, Herbert Diess memprediksi, penutupan perusahaan yang terjadi di seluruh dunia kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Hal itu, kata dia, tentu berakibat buruk bagi banyak pihak.

"Sebagian besar pabrik kami tutup selama dua minggu, di beberapa daerah. Kemungkinan langkah-langkah ini akan berlangsung lebih lama," ujar Diess dalam statusnya di akun LinkedIn yang dikutip dari Reuters, Selasa 24 Maret 2020.

VW sendiri sudah menutup beberapa jaringan pabriknya di dunia pada pekan lalu. Selain itu, anak perusahaan asal Jerman tersebut juga mengalami dampak serupa, seperti Audi, Bentley, Bugatti, Ducati, Lamborghini, Porsche, Seat, dan juga Skoda.

"Penyebaran virus tidak akan terhenti dalam waktu dekat, tidak beberapa minggu dari sekarang. Jadi kita harus siap, untuk hidup dalam ancaman ini pada waktu yang lama, sampai obat-obatan yang efektif atau vaksinasi sudah tersedia," kata Diess.

Baca juga: Duh, Virus Corona ‘Pukul’ Pasar Otomotif Indonesia

Melihat keadaan ini, Volkswagen mengambil langkah-langkah untuk mengamankan likuiditas, rantai pasokan, dan melanjutkan proyek-proyek strategis seperti peluncuran mobil listrik ID3 serta pasokan sel baterai.

Bukan hanya perusahaan asal Eropa, hampir seluruh merek otomotif di dunia juga sudah menangguhkan produksinya hingga waktu yang belum ditentukan. Bahkan, pabrikan roda empat asal Amerika Serikat, Ford menutup banyak sekali pabrik untuk mencegah terjadinya penyebaran virus.

Tercatat, mereka menghentikan sementara operasi produksinya di Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, Eropa, hingga Afrika.

Sekadar informasi, hingga berita ini dimuat, sudah ada 381.653 warga dunia yang positif terjangkit corona. Dari angka tersebut, jumlah kematian mencapai 16.558 kasus, sementara 102.429 orang di antaranya dinyatakan sembuh.

Baca juga: Corona Pukul UMKM, Pedagang Motor Bekas dan Bengkel Cari Kerjaan Lain

Share :
Berita Terkait