100KPJ

Hei Malaysia, Jangan Remehkan Pesawat dan Ranpur Buatan Indonesia

Share :

100kpj – Kendati secara geografis posisi Indonesia dan Malaysia saling bertetangga, namun hubungan militer keduanya tidak terlalu akur. Jika ingin menilik sedikit ke belakang, kapal maritim Malaysia kerap melanggar garis perbatasan dan masuk ke wilayah perairan Indonesia.

Sayangnya, hal itu tak hanya terjadi satu-dua kali, melainkan berulang-ulang seperti menantang. Bahkan, mereka terkesan meremehkan angkatan laut Indonesia dengan sengaja bermain kucing-kucingan setiap kali berusaha ingin dihalau.

Bukan hanya di laut, di matra udara, Malaysia juga sering bermain-main dengan angkatan bersenjata Indonesia. Pasukan angkasa Negeri Melayu itu kerap melanggar garis perbatasan dan beberapa kali terdeteksi radar. Saat dimintai keterangan, mereka mengaku perbatasan udara Indonesia dan Malaysia masih sangat abu-abu.

Baca juga: Malaysia Baru Seumur Jagung, RI Punya Pesawat yang Ditakuti Amerika

Malah terbaru, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia, Mohamad Sabu, sempat menyebut bahwa pesawat CN-235 milik Indonesia melaju sangat lambat. Kendati hal itu disampaikan melalui nada humor, namun dirinya sempat menjabarkan perbandingan waktu tempuh seandainya ia menggunakan pesawat terbang buatan negara lain.

Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia sedang melakukan upaya penguatan di sektor militer dengan membuat moda tempurnya sendiri. Selain pesawat, perusahaan Tanah Air yang bergerak di bidang alat utama sistem senjata atau alutsista juga sedang mengembangkan beberapa kendaraan lain, baik itu di sektor darat maupun laut.

Pada akhir bulan lalu, delegasi Kementerian Pertahanan Filipina mengunjungi PT Pindad di Bandung untuk melihat sejumlah kendaraan tempur produksi Indonesia. Pada kesempatan itu, mereka memuji habis kualitas Medium Tank Harimau serta moda perang lainnya.

“Kita memerlihatkan Medium Tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan PT Pindad lainnya yang telah digunakan TNI dan siap mendukung armada militer Filipina," ujar Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose kepada pewarta, saat itu.

Dalam perjalanannya, kualitas ranpur buatan Tanah Air memang mendapat pengakuan dari negara lainnya. Bahkan, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, serta Afrika menyatakan ketertarikannya dengan hasil produksi Indonesia. Sebagian bahkan telah memesannya dengan jumlah yang tergolong banyak.

Baca juga: Dipamerkan, Tank Buatan Bandung Ini Sukses Bikin Negara Lain Ngiler

Bukan hanya itu, pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI)  yang dihina Menhan Malaysia sebenarnya tergolong sukses di pasar dunia. Malah, tercatat sudah ada sejumlah negara yang melakukan transaksi pemesanan, seperti Filipina, Nepal, dan juga Senegal.

Laman berita Antara mengabarkan, berikutnya PTDI bakal melakukan penetrasi pasar di sejumlah negara di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Argentina, serta Kolombia. Jika sudah begini, masihkan pantas Malaysia remehkan kualitas ranpur dan pesawat buatan Tanah Air?

Share :
Berita Terkait