Begitu juga di 2019, penjualan wholesales Rush sepanjang tahun lalu mencapai 61.569 unit, artinya masih memimpin pasar dan menduduki peringkat kedua dari daftar mobil terlaris. Dalam periode yang sama pencapaian Terios sebanyak 22.960 unit.
Sedangkan BR-V tahun lalu hanya terjual 4.058 unit. Nah mengingat penjualan dalam kondisi barunya tidak begitu laris, maka berdampak pada harga bekasnya. Sebab dari ketiga Low SUV tersebut, harga jual BR-V yang mengalami penurunan drastis.
Seperti yang disampaikan Car Aprraiser atau juru taksir mobil bekas salah satu situs jual beli online, Riswan Susilo. Dia mengatakan, di kelas Low SUV Toyota Rush yang harganya paling stabil karena banyak peminatnya, berbeda dengan Honda BR-V.
“Kalau BR-V barunya juga kurang diminati, cukup pengaruh ke harga bekasnya. Pasarannya harga bekas BR-V turun 30-35 persen. Kalau Rush enggak begitu jauh turunnya 20-25 persen untuk model baru (2018-2019),” ujarnya kepada 100KPJ.
Lebih lanjut dia menjelaskan, model lama Rush yang masih memiliki roda cadangan di bagasi belakang harga bekasnya juga cukup stabil, dan di daerah-daerah masih diminati. Sedangkan pasaran BR-V atau Terios bekas hanya berbeda tipis.
"Xpander Cross sama Suzuki XL7 kan barang baru jadi belum ada bekasnya. Mungikin kalau penjual individu ada, tapi di showroom mobil bekas belum ada yang main," katanya.