Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Yohannes Nangoi menilai, virus corona yang belakangan masuk ke Indonesia sekurangnya memang menggangu pasar otomotif Tanah Air. Padahal sebelumnya, ia meyakini, 2020 merupakan tahun ‘pemulihan’ setelah masa-masa politik yang berat.
“Terus terang, tahun ini saya berharap penjualan mobil bisa kembali pulih. Tahun lalu (industri otomotif) terpukul karena agenda politik yang cukup berat, jadi penjualan menurun. Harusnya 2020 sudah pulih, tapi sialnya ada banjir, kemudian ada pukulan lagi dari COVID-19, dan itu sangat berpengaruh,” ungkap Nangoi.
Baca juga: Duh, Virus Corona ‘Pukul’ Pasar Otomotif Indonesia
Selain itu, Nangoi menilai, turunnya minat turis berkunjung ke Indonesia juga menjadi alasan, mengapa penjualan kendaraan roda empat menurun. Sebab, penyedia jasa travel tak menerima banyak permintaan, sehingga pendapatan mereka lesu dan memilih tak menambah moda raya baru.
“Misalnya di Bali. (Kedatangan) turis yang menurun membuat travel agent jadi tak beli bus sebanyak biasanya. Jadi yang namanya industri kendaraan, pasti terdampak,” tutupnya.