100kpj – Panther merupakan salah satu model legendaris yang pernah diluncurkan perusahaan asal Jepang, Isuzu. Sejak pertama meluncur di Indonesia pada 1991 silam, total sudah ada 345.900 unit mobil yang terjual ke konsumen Tanah Air. Namun demikian, pasarnya lambat laun mulai menurun.
Setelah beberapa dekade meramaikan pasar otomotif Tanah Air, Panther kabarnya telah disuntik mati Isuzu. Hal itu diduga dari mesin diesel yang digunakan masih menganut standar emisi Euro2, sedangkan pemerintah sudah menuju tahap lebih tinggi, yakni Euro4.
Baca juga: Ramai Diburu Orang, Isuzu Panther Bekas Langka di Pasaran
Apalagi, belakangan media sosial juga diramaikan dengan unggahan pekerja di pabrik Isuzu yang membentangkan kertas bertuliskan kalimat ‘End of Production engine model 4JA1-TBR54’. Hal itu kian menguatkan dugaan, bahwa era Panther bakal segera usai.
Merebaknya kabar tersebut ke permukaan, membuat PT Isuzu Astra Motor Indonesia atau IAMI buka suara. Menurut mereka, hingga saat ini belum ada rencana penghentian produksi mobil berpenumpang tujuh tersebut di Tanah Air. Terkait kelanjutannya, mereka janji bakal terus memberikan kabar.
“Kalau masih isu, jangan ditanyakan ya. Nanti kalau sudah waktunya, kita bakal kasih kabar. Sementara ini kami masih produksi kok,” ujar Presiden Direktur PT IAMI, Ernando Demily di Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2020.
Ia juga menambahkan, kendati ada penurunan minat konsumen, namun Panther masih terbilang laku.
“Panther begitu-gitu masih bisa terjual 200-an unit lho setiap bulan, beneran. Penggemar setianya masih banyak,” terangnya.
Sekadar diketahui, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, produksi Panther sepanjang 2019 hanya tercatat 793 unit. Angka tersebut disumbang dari masing-masing model. Untuk Panther tipe LM 270 unit, tipe LV 30 unit, LS 242 unit, dan Grand Touring 251 unit.
Dari jumlah produksi tersebut, penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales di tahun lalu hanya 681 unit. Secara detil, untuk Panther tiipe LM 235 unit, LV 120 unit, LS 120 unit, dan Grand Touring 206 unit, artinya masih ada sisa beberapa unit yang belum terjual ke diler.
“Kita masih pantau situasi ke depannya seperti apa,” kata dia.