100kpj – Memiliki mobil mewah merupakan mimpi banyak pria di dunia. Namun demikian, baru-baru ini, penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Psychology mengungkapkan, bahwa pria yang memiliki mobil berbanderol mahal cenderung menyebalkan dan terkesan angkuh.
Dilansir dari New York Post, Jumat 28 Februari 2020, peneliti melibatkan 1.892 pemilik mobil mewah sebagai responden riset. Seluruhnya mendapat pertanyaan serupa, yakni mengenai kepribadian serta minat berbelanja barang mewah.
Baca juga: Duh, Penjualan Mobil Jeblok Gegara Ditinggal Kaum Milenial
Selain itu, peneliti juga telah melihat korelasi antara sifat-sifat pemilik mobil mewah dengan kebiasaan mereka saat berkendara. Hasilnya, pria yang menyimpan mobil mewah di garasi rumahnya, kerap menunjukkan sikap tak menyenangkan saat berada di jalan raya.
Penelitian tersebut pun mengungkapkan, mengingat mobil mewah merupakan lambang keberhasilan seseorang, maka sifat yang sering ditunjukkan pemiliknya ialah kearoganan dan merasa paling unggul sendiri. Tak hanya itu, mereka juga acap melanggar rambu jalan serta tak peduli dengan kendaraan lain yang berada di sekitarnya.
"Dalam studi ini, kami melihat bahwa pemilik mobil mewah itu kerap melanggar lampu merah, tidak memberikan jalan kepada pejalan kaki, dan umumnya mengemudi dengan ceroboh," terang Profesor Jan-Erik Lönnqvist dari University of Helsinki's Swedish School of Social Science.
Lönnqvist juga menyibak beberapa hasil penelitian lain berkenaan dengan pengguna mobil mewah. Ia berkata, mereka rata-rata senang berdebat dan selalu ingin tampil dominan di hadapan banyak orang. Temuan ini juga sejalan dengan hasil penelitian bahwa para pemilik mobil mewah itu gemar melaju dengan kecepatan tinggi di jalan umum.
Baca juga: Duh, Keberadaan MRT dan Ojek Online Bikin Orang Males Kredit Kendaraan
Berikutnya, Lönnqvist ingin mengadakan penelitian lebih dalam mengenai tipe pria tertentu yang akan membeli mobil mewah, terlepas status keuangan mereka dan siapa saja yang mengemudi dengan melakukan pelanggaran hukum.