100KPJ

Anies Bebaskan BBN, Rifat Sungkar: Mobil Listrik Dikandangin di DKI

Share :

“PHEV ini solusi, karena mobil listrik cuma dikandangin di kota besar. Misal 300 km (diajak keluar kota) habis baterai dan mati, telepon towing minta gendong mobil sampai ke Jakarta, karena gak ada tempat ngisinya. Sementara PHEV ke manapun kita pergi, begitu baterai habis dia akan regenerating,” ujarnya di Lombok.

Rifat mengatakan, mobil listrik di dunia juga membutuhkan peran pemerintah. Peraturan Gubernur itu di BAB I menyebut kalau mobil listrik yang memiliki pengisian bahan bakar dari luar, maupun dari dalam tidak termasuk perhitungan untuk keringanan BBN-KB. 

“Jadi sebetulnya kita masih butuh pemerintah, untuk mengetahui lebih lanjut bahwa sebenarnya PHEV solusi hebat generasi transisi dari mobil-mobil EV (Electriv Vehicle) yang akan ada. Dengan adanya tax insentive siapa pun bisa jadi bisa beli mobilnya,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan memberikan BBN nol persen, maka harga Outlander PHEV bisa jadi lebih terjangkau. Seperti diketahui, saat ini PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributornya membanderol Outlander PHEV Rp1,29 miliar.

“Mobil ini punya motor listrik dengan total 120 watt yang dimanfaatin bukan horse power (dari mesin pembakaran). Tapi yang dimanfaatin torsinya untuk menggerakkan generator lebih cepat. Cost per kilometernya mobil ini dibanding 1 liter bensin,” katanya.

Outlander PHEV dibekali mesin bensin empat silinder DOHC berkapasitas 2.360cc, dengan tenaga 126,1 daya kuda dan torsi 199 Newton meter. Namun tugas dari mesin pembakaran tersebut hanya sebagai genset untuk mengisi daya baterai.

Share :
Berita Terkait