100KPJ

Kekompakan Jokowi-Prabowo di Balik Pembelian Jet Tempur Sukhoi SU-35

Share :

100kpj – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengisyaratkan akan segera membeli jet tempur Sukhoi SU-35 setelah mengadakan pertemuan dengan Menhan Rusia, Sergey Shoygu di Moskow, pekan lalu.

Kabarnya, salah satu poin penting dalam pembicaraan itu adalah rencana Prabowo membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 senilai US$1,14 miliar atau setara Rp15,57 triliun. Setidaknya, hal itu yang disampaikan Duta Besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi, di hadapan para pewarta.

“Iya, memang disinggung juga (soal pembelian Sukhoi), jadi tinggal tunggu prosesnya saja,” ujarnya.

Namun sesungguhnya, Prabowo tidak mengupayakan pembelian SU-35 sejak awal. Praktis, ia hanya melanjutkan apa yang telah diupayakan pejabat sebelumnya. Kontrak pembelian 11 unit pesawat ini sebenarnya telah diteken pada Februari 2018 silam, saat Menteri Pertahanan RI masih dijabat Ryamizard Ryacudu.

Baca juga: Kuras Kas Negara Hingga Rp15 Triliun, Prabowo Jadi Beli Sukhoi SU-35

Tapi sayang, ada beberapa hal yang membuat proses distribusinya terhambat hingga kini. Mulai dari perkara imbal dagang, sampai ancaman yang dilayangkan Amerika Serikat.

Menariknya, dalam perkembangannya, Prabowo dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terlihat kompak ataupun sepaham terkait pemilihan jet tempur buatan Rusia tersebut.

Sekadar diketahui, Jokowi merupakan sosok yang pertama menggagas pembelian SU-35 dari Rusia pada empat tahun lalu setelah bertemu Vladimir Putin di kota Sochi. Kedua kepala negara itu sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, dan rencana pembelian Su-35 menjadi salah satu poin pembahasan.

Baca juga: 5 Jet Tempur Tercepat Sepanjang Masa, Ada yang Tembus 6.200 KM/H

Kendati mendapat ancaman keras dari AS terkait kerja sama tersebut, Jokowi tetap pada pendiriannya menghadirkan SU-35 ke Indonesia. Begitu pun dengan Prabowo, yang sebelumnya sempat berniat mengalihkan pandangannya ke pesawat Rafale buatan Perancis, kini menjatuhkan pilihan yang sama dengan keinginan sang Presiden.

Spesifikasi Pesawat

SU-35 sebenarnya merupakan jet tempur yang berstatus sebagai produk generasi keempat. Artinya, pesawat itu masih berada di tingkatan yang sama dengan F-14 Tomcat buatan Amerika Serikat yang tergolong cukup tua. Akan tetapi, Rusia mengaku, ada beberapa penyempurnaan teknologi yang membuat SU-35 tampil bagaikan generasi kelima.

SU-35 mempunyai sistem kontrol terpadu baru yang dikembangkan MNPK Avionika Moscow-based Research and Production Association. Kontrol tersebut secara bersamaan melakukan fungsi beberapa sistem, di antaranya kendali jarak jauh, kontrol otomatis, sistem sinyal pembatas, sistem sinyal udara, dan sistem pengereman roda.

SU-35 juga telah dilengkapi sistem kontrol radar baru dengan antena array bertahap (Irbis-E) yang mampu mendeteksi dan melacak hingga 30 target udara, serta mempertahankan kontinuitas pengamatan yang melibatkan delapan obyek sasaran. Menariknya, jet buatan Negeri Beruang Putih itu bisa memantau wilayah udara hingga kejauhan 400 kilometer dari titik pusat.

Di bagian dapur pacu, SU-35 menggunakan mesin 117S yang dikembangkan NPO Saturn Research and Production Association dengan mode dorong mesin hingga 14.500 kgf.

Pada sisi persenjataan, sudah tertanam peluru kendali udara-ke-udara jenis vympel, kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 peluru, bom dan roket terpandu laser, serta perangkat tembak cadangan yang tersembunyi di dalam tubuh pesawat.

Share :
Berita Terkait