100KPJ

Indonesia Bikin Pesawat Pengintai Tanpa Awak, Speknya Sadis Juga

Share :

100kpj – Sejak beberapa waktu terakhir, Indonesia mulai menunjukkan kemandiriannya di bidang kemiliteran. Sebab, setelah sebelumnya sempat mengenalkan tank boat serta kendaraan tempur darat lain, kini giliran PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri yang berhasil membuat pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan sebutan drone.

Drone yang dinamakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau PUNA MALE itu baru dikenalkan ke publik pada penghujung tahun lalu. 

Baca juga: Rusia Pesan Tank Boat Buatan Indonesia, Speknya Mengerikan

Tujuan diciptakannya drone itu, ialah untuk mengatisipasi berbagai ancaman, mulai dari ancaman daerah perbatasan, terorisme, penyelundupan, pembajakan, serta pencurian sumber daya alam seperti illegal logging dan juga illegal fishing. Lantas, seberapa canggih sih teknologi tempur buatan anak bangsa itu?

Berdasarkan data yang dimuat PT Dirgantara Indonesia, seperti dikutip Rabu 22 Januari 2020, PUNA MALE sanggup beroperasi hingga radius 250 kilometer. Selain itu, burung besi itu memiliki ketinggian jelajah rata-rata 3.000-5.000 meter dengan titik jelajah maksimal hingga 7.200 meter.

Bukan hanya itu, PUNA MALE juga bisa melaju cepat bagaikan kilat. Bayangkan saja, kecepatan maksimumnya mencapai 250 kilometer per jam. Sedang untuk take off membutuhkan landasan pacu sepanjang 700 meter, sedang untuk mendarat 500 meter. Kemudian untuk beban maksimal take off dan landing ialah 1.300 kilogram.

PUNA MALE dibekali tanki bahan bakar mencapai 420 liter. Sumber tenaga itu terbilang cukup besar untuk drone yang hanya memiliki panjang 8,6 meter, tinggi 2,6 meter, serta lebar sayap 12 meter. Hal itu sengaja dilakukan, untuk mengakomodasi daya jelajahnya yang sedemikian tinggi.

Sayangnya, PUNA MALE belum dilengkapi sistem persenjataan khusus. Sebab, integrasi sistem senjata pada drone lokal itu baru dilakukan tahun ini, dan diproyeksikan sudah mendapatkan sertifikasi tipe produk militer pada tahun 2023. Artinya, butuh waktu tiga tahun lagi sampai unitnya siap digunakan untuk bertempur.

Saat sudah bekerja secara optimal, diharapkan PUNA MALE buatan Indonesia dapat mengisi kebutuhan squadron TNI Angkatan Udara (AU) untuk dapat mengawasi wilayah NKRI melalui matra udara.

Share :
Berita Terkait