100kpj – Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, berhasil kabur dari Jepang usai tersandung kasus skandal keuangan di Nissan. Pria yang kabur ke Lebanon tersebut pun membeberkan pelariannya yang unik serta kasus yang menimpanya.
Pelarian Ghosn dari Jepang sendiri terbilang cukup cerdik. Dia rela dimasukan ke dalam peti berwarna hitam yang sudah dilubangi agar bisa bernafas. Kargo VIP memang terkadang bisa lolos dari pemeriksaan secara manual.
Peti yang biasa untuk membawa barang berat itu akhirnya sukses membawa Ghosn naik ke pesawat jetnya. Terkait pelarian tersebut, otoritas Lebanon menegaskan Ghosn masuk secara legal.
Baca Juga:
Bikin Geger, Wanita Berhijab Tanpa Helm Sliding Motor di Jalan Raya
Spesifikasi Motor Husqvarna Svartpilen 701, Jagoan Baru Poppy Sofia
Gantengnya Reinkarnasi Toyota Starlet di Zaman Modern
"Ghosn masuk negara dengan legal karena menggunakan paspor Prancis dan ID Lebanon," kata Menteri Lebanon, Salim Jreissati. Saat ini, empat pilot yang diduga membantu Ghosn melarikan diri melalui Istanbul sudah ditahan oleh pemerintah Turki.
Saat ditanya oleh BBC News, bagaimana pengalamannya akan kabur memakai peti. Carlos Ghosn menjawab secara diplomatis.
"Wah tidak tahu, lebih baik saya tanyakan terlebih dahulu kepada yang pernah mengalami. Anda sendiri, bagaimana coba bila harus berada dalam sebuah kotak?" kata Carlos Ghosn berbalik bertanya.
Ketika dibahas soal situasi dalam peti yang kurang oksisen dan guncangan dalam pesawat Carlos Ghosn menjawab singkat. "Saya berani mengambil risiko," jawabnya.
Dia juga tanya soal eberadaan pabrik Nissan yang berada di Sunderland, Midlands, Britania Raya. Di mana, kabarnya Nissan mendapatkan tawaran manis dari pemerintah Inggris, agar tidak hengkang dari Britania Raya berkait kebijakan Britain Exit atau Brexit--memisahkan diri dari ekonomi Uni Eropa (EU).
"Saya kira tidak ada pembicaraan tentang nominal saat Nissan diharapkan tetap tinggal setelah Brexit. Bila Nissan kehilangan kemampuan berkompetisinya di pasar otomotif Eropa (sehubungan keputusan Brexit), maka akan menjadi masalah," kata Carlos Ghosn.
Pengadilan Jepang Curang
Sebelumnya, Goshn dituding melakukan pelanggaran keuangan. Dia pun harus menghadapi persidangan di Jepang dan dilarang meninggalkan negara tersebut dengan alasan apapun.
Tetapi, pria yang memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Prancis, Lebanon dan Brasil ini merasa harus pergi dari Jepang. Dia menilai persidangan di Negeri Sakura tersebut penuh dengan kecurangan.
Ghosn sudah menanti kesempatan untuk berbicara setelah lebih dari 400 hari dia dijauhkan dari keluarga, teman, komunitas, dan 450.000 karyawan Renault, Nissan dan Mitsubishi. Sedangkan Nissan sendiri dengan tegas menyatakan bila Ghosn telah melakukan kesalahan dengan mengalihkan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi.
Baca Juga:
30 Tahun Tersembunyi di Kardus, Motor Yamaha RD500 Ini Masih Sempurna
Konflik dengan AS, Iran Punya 5 Mobil Militer Terbaik Buatan Sendiri
7 Artis Cantik dan Seksi Ini Doyan Naik Motor, Ada Luna Maya
Mercedes Vision AVTR, Mobil Masa Depan Tanpa Setir
Nissan Tetap Ambil Jalur Hukum
Sementara itu, Nissan sendiri dengan tegas menyatakan bila Ghosn telah melakukan kesalahan dengan mengalihkan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi. Nissan menilai aksi mantan bos mereka dengan kabur dari Jepang itu adalah ilegal.
"Perusahaan akan terus mengambil tindakan hukum yang sesuai untuk meminta pertanggungjawaban Ghosn atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahannya kepada Nissan," tulis pernyataan Nissan.
"Kepergian Ghosn tidak akan memengaruhi kebijakan dasar Nissan yang membuatnya bertanggung jawab atas kesalahan serius yang dibuatnya," kata perusahaan itu.