100KPJ

Natuna Bergejolak, Intip Persediaan Kendaraan Tempur RI Hadapi China

Share :

100kpj – Hubungan antara Indonesia dan Tiongkok mulai memanas, setelah kapal-kapal nelayan mereka yang dikawal Coast Guard China masuk ke wilayah perairan Natuna. Pemerintah Indonesia kian dibuat geram, lantaran negara berjuluk Tirai Bambu itu mengklaim perairan tersebut sebagai wilayah miliknya.

Tensi yang meninggi ini membuat kekuatan militer dikerahkan. Tujuannya, untuk menjaga perairan yang tak lain merupakan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia. Bahkan, pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk tak sungkan menghadapi ancaman Tiongkok tersebut.

Di atas kertas, peta kekuatan militer Indonesia dan Cina memang timpang. Hal itu kami ketahui melalui data yang dihimpun Global Firepower atau GFP. Berdasarkan rangkuman yang mereka muat hingga penghujung tahun 2019, kekuatan militer Tiongkok berada di posisi tiga, sedang Indonesia ada di ke-16 dari 137 negara aktif.

Baca juga: Ngeri, Mengukur Kekuatan Tank Militer AS vs Iran Jika Perang Darat

Data itu juga menjabarkan secara rinci pembekalan perang masing-masing negara. Jika melihat persediaan kendaraan tempur, Indonesia tentu kalah mutlak dari Tiongkok. Misalnya, mereka memiliki combat tank berjumlah 13.050 unit, serta artileri self-propelled sebanyak 4.000 unit. Persedian itu merupakan yang terbanyak kedua di bawah Amerika Serikat.

Sedang Indonesia hanya menyimpan 315 tank dan 141 artileri self-propelled. Angka tersebut tentu sangat tak imbang jika dibandingkan dengan Tiongkok. Bukan hanya di sektor darat, namun juga di udara dan matra laut.

Indonesia memiliki 451 pesawat, di antaranya 41 jet tempur, 65 pembom, 62 angkut, 104 latih, serta 200 helikopter. Sedang Tiongkok hampir sepuluh kali lebih banyak, yakni 3.187 total unit, dan menjadi yang terbanyak ketiga di seluruh dunia.

Lalu di matra Laut, Tiongkok juga unggul dengan memiliki 714 kapal yang 76 di antaranya merupakan kapal selam, sedang Indonesia hanya punya 221 unit dengan kapal selam hanya berjumlah lima.

Meski begitu, kekuatan laut tentu bukan menjadi hitung-hitungan matang dalam sebuah peperangan. Sebab jika garis wilayah telah dilanggar, banyak pihak menyebut sudah menjadi keharusan bagi Indonesia untuk menjaganya. Karena berkaitan dengan harga diri bangsa. (re2)

Baca juga: Konflik dengan AS, Iran Punya 5 Mobil Militer Terbaik Buatan Sendiri

Share :
Berita Terkait