100kpj – Untuk memperluas pasar mobil keluarga Mitsubishi di Tanah Air, merek mobil berlogo Tiga Berlian itu merilis varian baru, yang disebut Xpander Cross. Mobil MPV yang menggabungkan unsur crossover itu resmi dijual sejak 12 November 2019.
Xpander Cross ditawarkan tiga varian. Untuk tipe Cross leather premium package matik dibanderol Rp286,7 juta, Cross manual Rp267,7 juta, dan Cross matik Rp277,7 juta. Mobil buatan lokal tersebut diposisikan untuk segmen Low Sport Utility Vehicle.
Dengan begitu Xpander Cross bersaing dengan Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Meski harganya lebih mahal, namun PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributornya yakin produk barunya itu diterima baik oleh konsumen.
Direktur of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro beberapa waktu lalu mengatakan, target penjualan Xpander Cross hanya 1.500 unit per bulan. Lebih sedikt dari Xpander varian standar, karena dari posisi harga dan segmen yang diincar.
“Sekarang Xpander MPV itu penjualannya 5.500 unit per bulan. Nah diharapkan Cross akan menambah total penjualan Xpandeer jadi 6.500 unit atau 7.000 unit. Nanti kita lihat dulu respon launching ini berapa banyak,” ujar Irwan.
Namun target yang ditetapkan oleh MMKSI meleset. Sebab, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Xpander Cross dari pabrik ke diler di November 2019 hanya 932 unit. Dan penyumbang terbanyak adalah Xpander Cross lather premium, yakni 521 unit.
Tepat pada 7 Desember 2019 lalu, pihak distributor mobil Mitsubishi sempat menyebut bahwa jumlah pemesanan Xpander Cross melebihi 1.000 unit sejak diluncurkan. Seperti yang disampaikan Marketing Director, Sales & Marketing Division PT MMKSI Micimasa Kono.
“Lebih dari seribu unit (sejak diluncurkan). Yang mana bagus secara nasional, karena bersamaan dengan regional launching,” kata Kono.
Lebih lanjut dia menjelaskan, daerah yang menjadi penyumbang terbesar penjualan Xpander Cross masih di Jabodetabek. Kemudian diikuti oleh kota-kota besar lainnya seperti Medan, dan Surabaya yang penerimaannya juga cukup bagus.
“Jadi 30 sampai 40 persen itu adalah first buyer (pemilik pertama mobil Mitsubishi). Dan 50 sampai 60 persennya upgrade dari segmen bawah. Selain itu beberapa juga telah memiliki model lain seperti SUV (merek lain),” tuturnya.
Konsumen yang melakukan pemesanan juga sudah mendapatkan unitnya. Sebab seluruh jaringan diler Mitsubishi telah mengirimkan unit sejak peluncuran. “Sudah dimulai (dikirim), dari November kami sudah mulai beberapa ratus unit terjual secara retail (diler ke konsumen),” tukas Kono.
Baca juga: Daftar Merek Mobil Terlaris 2019, Mitsubishi Urutan ke-4