100kpj – Mengawali 2020 masyarakat yang tinggal di Jabodetabek dihadapkan dengan banjir, karena hujan yang turun cukup lebat sejak pergantian tahun. Beberapa wilayah ditutupi banjir dengan volume ketinggian air yang beragam.
Untuk daerah yang ketinggian airnya cukup ekstrim melahap perumahan warga, hingga menghanyutkan kendaraan seperti mobil dan motor karena derasnya arus air. Akibat dari kejadian tersebut, warga harus menanggung kerugian materil.
Bukan hanya rumah yang membutuhkan biaya banyak untuk perbaikan, namun kendaraan yang dimiliki juga butuh penanganan khusus. Tentunya perbaikan kendaraan di bengkel butuh biaya banyak, terlebih mobil atau motor itu tenggelam.
Kerusakan pada kendaraan yang tenggelam, atau hanyut terbawa arus meliputi semua sektor. Mulai dari eksterior, interior, kelistrikan sampai mesin. Tentu butuh biaya dan tenaga ekstra untuk mengembalikan kendaraan dalam kondisi normal.
Maka ada segelintir orang yang pasrah dan memutuskan untuk menjual mobilnya dalam keadaan mesin mati, dan interior penuh lumpur karena bekas banjir. Hal tersebut dilakukan karena mobil mereka tidak dibalut asuransi yang menanggung semua kerusakan.
Lantas apakah ada pedagang mobil bekas yang mau menerima mobil bekas banjir, dalam keadaan mati dan kotor?
“Ada saja, tapi yang mau beli mobil mati bekas banjir biasanya pedagang rumahan. Dan mereka bisa melakukan perbaikan sendiri,” ujar Senior Manager bursa mobil bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih kepada 100KPJ, Senin 6 Januari 2019.
Lebih lanjut Herjanto menjelaskan, harga beli pedagang untuk mobil dalam keadaan apa adanya bekas banjir akan lebih murah. Mengingat biaya perbaikan yang dibutuhkan cukup besar, oleh sebab itu pedagang yang memiliki showroom tidak berminat.
“Karena pedagang di bursa atau showroom itu hanya mau menerima mobil bekas dari konsumen jika kondisinya sudah benar. Tapi kalau mati total karena bekas banjir jarang yang mau,” tuturnya.
Menurutnya sebagian besar pedagang mobil bekas di WTC hanya menerima unit jika sudah diperbaiki oleh konsumennya. Maka butuh waktu jika konsumen ingin menjual mobilnya yang bekas terkena banjir ke WTC, sebab butuh diperbaiki terlebih dahulu.
“Makannya belum ada orang yang beramai-ramai jual mobil mereka setelah terkena banjir untuk sekarang. Mungkin Minggu depan akan banyak konsumen yang mulai menjual mobilnya tapi jumlahnya berapa tidak bisa diprediksi,” katanya.
Baca juga: Panther Kuat Terjang Banjir, Pedagang: Peminatnya Tetap Saja Sepi