100kpj – Musim hujan memasuki puncak tertingginya di awal 2020. Beberapa wilayah di Jabodetabek banjir, dan sejumlah pemukiman warga tenggelam. Bukan hanya itu, banjir dengan ketinggian yang beragam juga menghantui beberapa ruas jalan.
Meski begitu, beberapa pengendara mobil atau motor tetap nekat menerobos jalan yang sudah dibanjiri air tersebut. Namun tidak semua lolos saat menerobos banjir, beberapa kendaraan mati di tengah jalan karena mesin dan kelistrikan terendam air.
Tapi baru-baru ini Isuzu Panter membuat heboh jagad maya, melalui rekaman video yang diunggah ke Instagram. Panther yang dijadikan angkutan umum di kawasan Bekasi itu berhasil menerobos banjir yang ketinggian airnya di atas kap mesin.
Setelah Panther, video Daihatsu Ayla dan Sigra menerjang banjir juga tak kalah heboh. Video yang diunggah akun Instagram @samsulbahri1439 itu di repost @fitra.eri. “Kata mereka, ‘Bukan Cuma Panther yang bisa (trobos banjir). Yang penting cara nyetirnya bener,” tulisnya.
Melihat dari rekaman video Ayla, dijelaskan bahwa lokasi tersebut ada di kawasan Maharta, Pondok Aren Ciledug Tangerang. Mobil perkotaan berkelir putih tersebut dengan gagah menerobos banjir meski ketinggian air sudah menyentuh kap mesin.
Alhasil Ayla tipe tertinggi tersebut berhasil lolos dari banjir dengan posisi mesin tetap menyala. Begitu juga dengan Sigra berkelir hitam, di tempat berbeda mobil yang masuk kategori Low Cost Green Car (LCGC) itu tetap berjalan menrobos banjir yang ketinggiannya sudah di atas kap mesin.
Lalu apa yang mendasari Ayla dan Sigra tetap hidup melewati banjir?
Product Improvement Department Head PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan, setiap mobil seharusnya bisa lolos trobos banjir. Tapi dengan catatan pengemudinya harus mengerti cara mengendarai di tengah genangan air.
Bambang mengatakan, melihat Ayla dan Sigra yang lolos dari banjir dan mobil tetap hidup berarti tidak ada air masuk ke dalam ruang mesin. Meskipun dari video yang beredar air sudah menutupi kap mesin, namun posisi mobil berjalan, tidak diam di tempat.
“Secara teknis mesin Ayla dan Sigra tersebut tidak terendam air, dilihat dari kecepatan mobil yang stabil. Jadi walaupun air di atas kap mesin, namun di dalam ruang mesin tidak terendam,” ujarnya kepada 100KPJ, Senin 6 Januari 2020.
Bambang menjelaskan, sebenarnya tidak disarankan menerobos banjir tapi kalau dalam keadaan yang tidak memungkinkan mau enggak mau harus melewatinya. Cara ampuh agar lolos dari banjir, kecepatan konstan sekitar 10 km/jam, jangan mainkan kopling untuk manual.
Menurutnya meski mobil tetap hidup atau berhasil trabas banjir, tetap harus diperiksa ke bengke. Untuk memastikan komponen mobil tersebut tidak terkontaminasi air, misalnya power steering, motor starter atau dinamo, mesin, transmisi dan lain-lain.
“Selain memastikan dari adanya air yang masuk, tujuan pemeriksaan untuk mencegah karat atau korosi yang bisa menyebabkan kerusakan fatal nantinya,” tuturnya.
Baca juga: Bengkel di Cengkareng Diserbu Pasien Mobil Banjir, Antreannya Menggila