100kpj – Di saat musim penghujan tiba saat ini, maka banjir muncul di beberapa kota besar Indonesia, seperti kawasan Jabodetabek. Alhasil, para pemilik mobil akan terus menghadapi masalah, yakni knalpot kemasukan air ketika terjadi banjir.
Masalah knalpot mobil kemasukan air ini kerap terjadi ketika pemilik mobil memutuskan untuk menerobos jalanan yang tergenang banjir. Imbasnya, tak menutup kemungkinan mobil bakal tiba-tiba mogok di tengah perjalanan.
Selanjutnya, Anda pun terpaksa meninggalkan kendaraan atau memilih untuk mendorongnya sampai ke area yang kering. Namun, Anda tak perlu khawatir dengan air yang masuk knalpot akan membasahi mesin dan membuatnya mogok.
Baca Juga:
Jangan Sepelekan! 9 Tips Aman Berkendara Saat Hujan dan Banjir
Asuransi Tanggung Motor dan Mobil Kreditan yang Kena Banjir?
Seperti dilansir dari situs Nissan, hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi selama mesin tetap bergerak. Bila Anda tidak sengaja membuat mesin mati, sebaiknya cepat-cepat nyalakan mesin agar mesin tak kemasukan air.
Berkonsentrasilah untuk menjaga kecepatan tetap stabil serta mengatur momentum. Perlu diingat pula bahwa bila mesin Anda tiba-tiba mati, kemungkinan besar air sudah masuk ke mesin.
Tetap Tenang dan Ini Solusinya
Kepanikan tidak akan menyelesaikan permasalahan. Bahkan sebaliknya, masalah menjadi semakin runyam. Oleh karena itu, dinginkan dulu kepala Anda, karena pada kondisi banjir, ada problem lain yang lebih berbahaya mengancam mobil.
Air yang masuk ke knalpot memang jadi masalah besar dan bisa mengganggu mesin. Namun, hal tersebut takkan merusak mesin secara langsung, karena air banjir bakal tertampung pada bagian yang disebut catalytic converter yang fungsinya untuk menyaring gas buang.
Air yang menumpuk pada catalytic converter, memang akan menyulitkan Anda untuk menyalakan mesin. Namun, seiring dengan pemakaian, genangan air pada bagian tersebut, akan berubah menjadi uap. Nah, problem yang lebih besar dan perlu menjadi perhatian bukan pada bagian knalpot, melainkan sistem kelistrikan mobil dan mesin.
Baca Juga:
Jangan Lupa Buka Kaca Mobil Saat Terabas Banjir
Penampakan Mobil dan Motor Korban Banjir
Heboh Video Mobil BMW Mengambang Terbawa Arus Banjir
Sistem kelistrikan mobil, biasa disebut dengan nama electronic control unit (ECU) biasanya berada di 2 lokasi, yakni kabin atau ruang mesin. Ketika Anda memutuskan untuk menerjang banjir, pastikan terlebih dulu bahwa posisi ECU lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan air. Dengan begitu, risiko terjadinya korsleting akibat komponen listrik yang terkena air bisa ditekan.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan komponen listrik lainnya seperti alternator, soket, sekring, injektor, kabel, serta relay. Biasanya, komponen-komponen tersebut memang telah dilengkapi perlindungan agar terhindari dari air. Namun, Anda harus memastikan secara langsung bahwa kondisi komponen listrik tersebut baik-baik saja setelah banjir.
Di bagian mesin, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan pada beberapa komponen. Pada radiator, pastikan tak ada kotoran yang menempel. Kompresor AC juga harus diperiksa, apalagi biasanya penempatannya berada di area yang cukup rendah. Sebagia langkah antisipasi, sebaiknya hindari menyalakan AC mobil ketika sebelumnya punya masalah knalpot mobil kemasukan air.
Selanjutnya, ketika mobil terendam banjir, sebaiknya Anda perlu melakukan penggantian saringan udara. Kalau bagian ini tak berjalan dengan baik, bisa berdampak secara langsung pada mesin. Kopling juga jadi bagian yang tak boleh terlewatkan. Kondisi banjir kerap membuat kompling terasa berat saat digerakkan, karena adanya tumpukan karat yang menghambat pergerakannya.