100KPJ

Akhirnya Terungkap Biang Kerok Macet Parah di Tol Layang Japek II

Share :

100kpj – Sejak beberapa hari lalu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol Layang Japek II sudah dibuka untuk masyarakat umum. Tol ini masih berstatus gratis sebagai bagian dari uji coba.

Tol layang yang memiliki panjang 38 kilometer ini membentang dari Simpang Susun Cikunir hingga Gerbang Tol Karawang Barat. Tol ini dibangun dengan harapan dapat mengurangi kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru. Namun, kemacetan ternyata masih terjadi. Bahkan beberapa waktu lalu, tol ini mengalami kemacetan parah hingga berjam-jam.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi, membeludaknya pengguna Tol Layang Japek II elevated karena banyak masyarakat yang penasaran dengan jalan baru ini. "Dampaknya memang, dengan kita sering menyampaikan berita tentang tol elevated, minat masyarakat menjadi besar untuk menggunakannya," kata Budi Setyadi kepada tvOne.

Selain itu, tak kalah penting, dari hasil pemantauan Kementerian Perhubungan, ada beberapa hal perlu mendapat treatment, dalam hal ini pihak Jasa Marga.
Di antaranya soal solusi pelebaran area di pintu keluar. Sebab hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kemacetan mengular panjang di Tol Layang Japek II.

"Di tol km 48 ada kepadatan, lalu rest area 50. Selain itu, pertemuan tol km 48 dan tol di bawah itu kan terjadi penyempitan, karena ada pertemuan antara dua lajur di atas, empat lajur di bawah, nah itu ada perlambatan. Persoalan berikutnya adalah, adanya rest area di km 50, itu juga menjadi hambatan, sekarang kita sudah lakukan pembuatan barikade, supaya mobil-mobil yang akan istirahat tidak di km 50 saja, tapi juga di km 57," katanya.

Dari hasil evaluasi sementara, kata Budi, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Jasa Marga. Dan diambillah keputusan setelah tahun baru akan ada proyek mendesak yakni akan ada pelebaran jalan di sekitar pintu keluar. Pihak kepolisian, lanjutnya, turut membuat SOP sendiri akan memberlakukan contra flow di km 48-60 jika kondisi sangat padat.

Imbauan

Dirjen Perhubungan Darat dalam kesempatan ini memberi imbauan kepada masyarakat para pengguna tol layang Japek II. Kata Budi, dia berharap pengguna tak nekat melintasi tol tersebut jika BBM tinggal sedikit. "Panjang tol ini 38 kilometer, kalau (BBM) tinggal sedikit, bisa habis di sini."

Selain itu, imbauan berikutnya, calon pengguna tol layang Japek juga wajb memeriksa kondisi tekanan angin pada kendaraan. Sebab hal inilah yang kadang diabaikan para pengguna jalan.



"Hari pertama kita masih jumpai ada mobil yang kehabisan BBM di tol elevated. Berikutnya adalah tekanan ban mohon diperhatikan, masyarakat kadang tak perhatian dengan tekanan ban. Hari pertama itu ada empat mobil yang pecah ban di tol elevated," kata dia.

Imbauan berikutnya berkaitan dengan tak ada rest area di sepanjang tol elevated. Sehingga diimbau pada pengguna tol agar yang mau buang air bisa dilakukan di tempat pemberhentian sebelumnya.

Lihat videonya di bawah ini:

 

 

Share :
Berita Terkait