100kpj – Mitsubishi Xpander buatan Indonesia kembali bermasalah di salah satu negara tujuan ekspornya. Jika sebelumnya penarikan unit alias recall sudah dilakukan di Vietnam, kini giliran Filipina yang me-recall Xpander dari konsumen.
Melansir Autoindustriya, Mitsubishi Motors Philippines Corporation menarik unit Xpander dari tangan konsumen yang telah dijual pada Mei 2018 sampai 22 Oktober 2019. Recall tersebut dilakukan karena pompa bahan bakar bermasalah.
Kasus tersebut sama seperti di Vietnam, di mana mesin mati tiba-tiba krena penyaluran bahan bakar yang tidak stabil. Untuk mengganti komponen tersebut, Mitsubishi mengarahkan konsumen agar datang ke bengkel resmi terdekat.
Proses pergantiannya hanya memakan waktu 1,5 jam. Memang tidak dijelaskan jumlah unit yang kena recall di Filipina. Sementara di Vietnam jumlah penarikan unit Xpander 14.051 unit termasuk transmisi manual dan matik.
Lantas kenapa PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributornya belum me-recall Xpander di Tanah Air?
Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, masing-masing pasar berbeda, dan pihaknya tetap waspada terkait pengguna Xpander di Indonesia. Meski begitu, pihaknya menyarankan kepada konsumen jika ada yang mengganjal atau mengalami kerusakan silakan datang ke diler.
“Bila kami menemukan sesuatu maka kami akan melakukan sesuatu. Tetapi saat ini yang saya mau katakan kepada konsumen Mitsubishi bila konsumen punya kekhawatiran silakan menghubungi diler. Silakan datang ke diler, bila konsumen ingin melakukan pergantian kami bisa melakukannya,” ujarnya di Tangerang.
Namun Nakamura tidak menjelaskan apakah konsumen yang ingin melakukan pergantian komponen bermasalah itu gratis atau dikenakan biaya.
Sementara menurut Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Michimasa Kono kasus recall Xpander di Vietnam dan Filipina sedang dilakukan investigasi oleh principal di Jepang termasuk terkait unit yang ada di Indonesia.
“Sebenarnya kami sedang menginvestigasi kasus ini. Tentu saja kami punya tanggung jawab kepada konsumen terkait isu produk, bila konsumen ingin mengecek kendaraannya kami merekomendasikan konsumen datang ke bengkel resmi,” kata Kono.
Menurutnya, Xpander yang dibuat di Indonesia tidak semua komponen yang digunakan sama untuk unit yang dijual ke luar negeri. “Kami perlu memeriksanya secara detil, karena tidak semua produk sama. Jadi kami perlu investgasi dulu,” sambungnya. (re2)