100kpj – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya meningkatkan penjualan mobil Toyota buatan lokal ke luar negeri. Tantangan yang dihadapi cukup banyak, salah satnya kondisi ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor belum stabil.
Namun sepanjang Januari sampai Oktober 2019 pencapaian eskpor mobil Toyota masih mencatatkan tren positif. Untuk ekspor dalam bentuk utuh naik tiga persen, yakni 178.500 unit. Sedangkan di tahun lalu hanya 173.600 unit dalam periode yang sama.
Selain dalam bentuk utuh atau CBU (Complete Built up), TMMIN juga menjual kendaraan dalam bentuk terurai alias CKD (Completely Knock Down). Selama 10 bulan di tahun ini, ekspor mobil dalam keadaan terpisah itu mencapai 38.300 unit.
Untuk mesin bensin telah terjual sebanyak 96.800 unit dalam periode yang sama, kemudian mesin etanol 7.400 unit dan lebih dari 81 juta spare parts atau komponen. Sekadar diketahui, ada 80 negara yang jadi tujuan ekspor Toyota Indonesia.
Puluhan negara yang dimaksud jangkauannya cukup luas, diantaranya kawasan Asia-Pasific, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
“Kami terus berupaya agar catatan ekspor tetap positif antara lain dengan cara melakukan studi-studi komprehensif untuk dapat menjajaki daerah tujuan ekspor baru serta mengembangkan variasi produk ekspor yang beragam,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono dalam keterangan resminya, Senin 2 Desember 2019.