100kpj – Euforia menyambut kendaraan listrik kini tengah melanda hampir semua negara di belahan dunia. Meskipun begitu, era kendaraan listrik dianggap beberapa kalangan masih banyak hambatan dan kendalanya.
Kendala dan hambatan yang menghadang era kendaraan listrik diantaranya soal keterbatasan infrastruktur (stasiun pengisian daya baterai kendaraan listrik) hingga teknis pengisian baterai yang dianggap membutuhkan waktu lama.
Ya, selain membutuhkan daya tertentu, pengisian baterai kendaraan listrik membutuhkan waktu berjam-jam bahkan hingga puluhan jam. Memang saat ini ada pilihan fast-charging yang ditawarkan.
Dengan fast-charging waktu pengisian baterai yang panjang bisa dipangkas tak sampai satu jam. Bahkan, dengan ultra fast charging, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai mobil listrik dikabarnya hanya 20 menit.
Namun dengan mobilitas yang tinggi terutama bagi pengguna kendaraan listrik di perkotaan, tentu catatan waktu tersebut dianggap masih terlalu lama. Ya, namanya manusia pasti selalu pengen lebih dan lebih.
Apakah memungkinkan pengisian daya baterai bisa lebih dipercepat lagi?
Harapan itu sepertinya akan terkabul. Sebuah tim peniliti di Penn State University kabarnya telah berhasil memecahkan teka-teki isi ulang tersebut.
Untuk mencari jawaban atau solusi apakah bisa isi ulang baterai kendaraan listrik dipercepat lagi tentu harus lebih dulu mengetahui bagaimana proses pengisian baterai pada kendaraan listrik baik itu mobil maupun motor.
Masalah itu berpangkal dengan risiko terjadinya Lithium Plating atau pelapisan lithium saat pengisian baterai dengan cara cepat. Lithium Plating sendiri merupakan pembentukan logam lithium di sekitar anoda baterai lithium-ion selama pengisian. Atau dengan mudahnya terjadi pengendapan yang akhirnya berisiko memicu konsleting.
Nah, untuk mengurangi pengendapan yang terjadi di saat pengisian baterai, banyak produsen yang memilih teknik pengisian tetesan. Namun konsekuensinya tentu membutuhkan waktu yang sangat lama.
Lalu teknik baru apa yang dapat membuat waktu pengisian daya baterai lebih cepat? Pertanyaan inilah yang coba dijawab sekelompok peniliti di Penn State University. Menurut mereka, menjaga baterai tetap dingin saat baterai habis dan membiarkannya panas selama proses pengisian menjadi kuncinya.
Peningkatan suhu saat pengisian daya tidak hanya membuat pelapisan atau pengendapan minimum, tetapi juga memungkinkan transportasi (pertukaran energi) yang lebih tinggi. Dan para peniliti ini juga berkeyakinan teknik ini tak akan mempengaruhi usia baterai kendaraan listrik.
Dan kesimpulan awal dari teknik pengisian baterai kendaraan listrik yang digagas para peniliti di Penn State University ini akan membuat waktu pengisian semakin pendek kira-kira hanya 10 menit dengan jarak tempuh mencapai 322 km. Kalau benar, ini tentu bakal mempercepat masa emas kendaraan listrik di penjuru dunia.