Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya bahkan belum memasukkan mobil bersuara senyap itu ke time plan bisnis mereka. Namun, kata Roy, semua keputusan ada di tangan principal. Bisa saja, kata dia, kantor pusat tiba-tiba berkeinginan menjual Mazda MX-30 di Indonesia.
“Kalau misalnya nanti mereka (kantor pusat) bilang market Indonesia untuk mobil listrik sudah terbuka, ya kita pasti ikut,” kata dia.