100kpj – Persaingan mobil penumpang di Indonesia memang cukup ketat. Sejumlah merek mobil hadir mulai dari Jepang, Korea Selatan, Eropa, Amerika Serikat sampai China. Mereka berlomba-lomba menawarkan produk ungggulannya.
Meski berbagai strategi pemasaran sudah dilakukan, namun ada saja produk yang tidak diterima baik di pasar. Hingga berujung gulung tikar. Penyebabna tentu karena mereka tidak mampu bersaing dan dapat meraup keuntungan, termasuk memenuhi target penjualan yang sudah ditetapkan pihak principal. Seperti yang kini dialami General Motors Indonesia selaku produsen mobil asal Amerika Serikat, Chevrolet.
GM pusat sebagai induk perusahaannya menyatakan akan menghentikan penjualan Chevrolet di dalam negeri mulai Maret 2020. Mereka menganggap Indonesia tidak lagi bisa memberi keuntungan untuk penjualan mobil berlogo plus tersebut.
“Di Indonesia kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,” ujar President GM Asia Tenggara Hector Villarreal dalam keterangan resminya yang diterima 100KPJ.
Lantas bagaimana nasib jaringan diler yang sudah mereka bangun, apakah akan berganti merek mobil lain, atau dibiarkan kosong. Sebab dari pernyataan resminya, mereka mengaku masih akan memanfaatkan bengkelnya untuk pelayanan servis dan penyediaan suku cadang.
Director Communications & External Affairs PT General Motors Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono mengatakan, peralihan diler sejauh ini masih akan dibicarakan lebih lanjut. Sebab saat ini mereka memiliki 26 jaringan diler untuk melayani purnajual.