100kpj – Nissan Motor Company akan melepas merek Datsun sebagai anggota aliansinya. Hal itu dilakukan karena Datsun tidak berkontribusi dalam penjualan, dan Nissan berdalih akan fokus menjajaki pasar Amerika Serikat dan China.
Menurut beberapa media luar, Nissan akan melepas Datsun secara bertahap dan kemungkinan pada 2022 atau awal 2023. Saat ini jajaran mobil Datsun dipasarkan di beberapa negara, seperti Indonesia, Rusia, Afrika Selatan dan India.
Melihat rekam jejaknya di Tanah Air, eksistensi Datsun di kelas Low Cost Green Car (LCGC) memang mulai meredup. Seperti yang terlihat di data penjualan wholesales-nya yang diriilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.
Sepanjang 2016 penjualan Datsun GO dan GO+ dari pabrik ke diler mencapai 24.968 unit, dan itu jadi pencapain terbesar Datsun di tiga tahun terakhir. Dari hasil tersebut, Datsun berada di posisi keenam dengan pangsa pasar 12 persen.
Posisi keliima ditempati Daihatsu Sigra dengan capaian 26.289 unit, lalu Honda Brio Satya 33.027 unit, Ayla 36.989 unit, Toyota Calya 39.761 unit dan Agya menjadi pemimpin pasar LCGC saat itu dengan pangsa pasar 20 persen atau 42.296 unit.
Kemudian sepanjang 2017 penjualan Datsun merosot tajam, karena GO dan GO+ hanya terjual 10.484 unit. Artinya mengalami penurunan hampir 50 persen, maka untuk kembali mendongkrak eksistensinya GO+ dan GO diberikan penyegaran di 2018.
Selain dari sisi penampilan, GO dan GO+ juga dilengkapi transmisi matik CVT. Karena sejak bertarung di pasar Tanah Air, kedua mobiil tersebut hanya dijual dengan transmisi manual. Tapi usahanya sia-sia, meski jadi banyak varian, namun tidak mengairahkan penjualannya.
Awalnya Datsun ditawarkan dalam 18 varian di kelas LCGC, namun di 2018 hanya ada 16 varian karena tipe GO+ T MT dan GO T Ultimate MT tidak dijual lagi. Sepanjang tahun lalu, penjualan Datsun hanya menorehkan angka 8.045 unit, tidak termasuk Cross.
Nah dii tahun ini dari Januari sampai September 2019 penjualan mobil Datsun 3.069 unit. Sedangkan di 2018 dalam periode yang sama masih menyentuh 6.612 unit, artinya eksistensi mobil blasteran India dan Jepang itu memang teus menurun dari tahun ke tahun.
Maka tiidak heran kalau Nissan mulai memikirkan akan melepas Datsun dari naungannya. Sejak berita ini diterbitkan pihak PT Nissan Motor Indonesia sebagai agen pemegang mereknya masih bungkam. (re2)